TIGA PULUH√

154 17 5
                                    

🎶(Tulus-Labirin)🎶

Setelah kejadian yang menyenangkan kemarin, ups,.Kebalik. setelah kejadian menyedihkan kemarin, hubungan Adira dan Alvaro sedikit renggang, tidak ada ucapan Selamat Pagi dari sang kekasih, biasanya pagi butah Adira sudah menyepamnya, menyuruhnya Sholat, Mandi agar tidak kesiangan. Pesan yang Alvaro kirim dari kemarin sama sekalih dihiraukan Adira, jangankan dibalas. Dilihat saja tidak. Sungguh Alvaro tidak suka suasana seperti ini, baru satu hari Adira menjauhinya tapi Dia sudah Rinduh, apalagi kalau Adira benar meninggalkannya, Sungguh Alvaro tak sanggup, hanya untuk membayangkannya saja sangatlah menyakitkan.

Laki laki itu turun dan pergi kearah dapur, dengan senyum manis ia menyapa Orang yang berarti dihidupnya melebihi apapun.

"Pagi Ma,"sapa Alvaro, dan langsung duduk untuk memulai ritual mengisi perutnya.

"Pagi Sayang, Tumben sedikit telat bangunnya, Adira gak Spam?"

"Lagi ngambek Dia"

"Loh kok bisa, kenapa emang"

"Aku berantem lagi, Ma"

"Mangkanya, jangan berantem. Yaudah ini mama bawakan nasi goreng buat calon menantu mama, mungkin nanti Adira mau maafin Kamu."

Alvaro berjalan dan memeluk Mamanya erat.
"Makasih Pahlawanku"

"Udah, Sarapan sana keburu telat"

"Siap"

"Untung anak gue"batin Shaila geleng-geleng.

••• ••• •••

Alvaro sengaja menghadang jalan Adira yang hendak masuk kedalam kelas. Dengan malas Adira berhenti, Gadis dengan gaya mengikat rambut kuda kebiasaannya itu, menatap Alvaro seola bertanya kenapa Dia menghalangi jalannya.

Beruntung Alvaro dalam mode peka, laki laki itu tersenyum kearah Adira. Seperti biasanya, seperti tidak ada masalah Diantara mereka.

"Pagi pujaan hati"sapa Alvaro dengan senyum lebar khasnya.

"Minggir"judes Adira

"Est, Tunggu dulu."

"Apaansih, Males ladenin kamu, Minggir"

"Sampai kapan Kamu gini, udah dong marahnya. Makin Sayang deh, peluk ah"

Alvaro ingin memeluk Adira tapi langsung ditonjok Adira dibagia perutnya.
"Di sekolah o'on. Jaga Sikap"

"Aww, Sakit Ra. Galak bener deh, KDRT kamu."Alvaro memegangi perutnya yang bekas pukulan dari Kekasihnya Sendiri.

"Ehe, maafin ya Sayang,"Adira mengusap perut Alvaro merasalah bersalah karena terlaluh emosi.

"Aduh sakit sakit"

"Modus lo"

"Gakpapa dong, kepacar Sendiri"

"Iya in"

"Oh iya, ini dari Mama. Katanya Spesial buat Calon menantu"

Alvaro mengulurkan Sekotak bekal yang berisi Nasi Goreng pemberian Shaila tadi. Adira langsung membukannya, aroma lezat tercium di indra pembaunya.

"Wow, enak pasti ini. Oh ya, salamin ke Mama, Makasih"

"Iya sayang, Kamu Gak ngambek lagi kan?"

Adira geleng-geleng isyarat jawabannya. Alvaro tersenyum puas, sogokan nasi goreng mampu meluluhkan hati sang kekasih yang doyan makan ini.

"Yaudah belajar yang bener, biar nanti anak kita pinter kek kamu. Kalau kek Aku jangan deh, kemampuannku standar kalau kamu kan diatas rata-rata. Tapi gantengnya harus kek Aku."halu Alvaro membuat Adira geli mendengarkannya.

Adira(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang