Siang ini Amanda sudah berada dirumah Adira, ia sudah tidak sabar untuk mensulap sahabatnya ini menjadi princes tercantik malam ini karena malam ini Alvaro mengajaknya pergi menikmati angin malam minggu. Ingat gak kalian surat yang Alvaro berikan kepada Adira minggu lalu? Ya itu adalah misi Alvaro untuk lebih dekat dengan Adira.
Amanda sudah heboh sendiri memilihkan mana gaun yang pas untuk Adira kenakan, sampai akhirnya ia jatuh hati kepada gaun cantik berwarna coklat tapi tak lama suara ketukan yang berasal dari pintu kamar Adira, menganggu aktivitasnya. mungkin mbok ija.
"Permisi Non, ini ada paket buat enon"kata mbok ija rama sambil menyerahkan kepada Adira.
"Dari sapa Bi?"Tanya Adira heran.
"Gak tau non, coba cek aja dalamnya mungkin ada nama pengirimnya"
"Iyh bi, makasih ya"
"Iya non, bibi permisi dulu, mari non Rara non manda"
"Iya bi"balas mereka tak kalah ramah.
Adira membuka dengan rasa penasaran, yang pertama ia lihat adalah dres biru cantik, dan Adira melihat secarik kertas yang ada didalamnya.
"dipakeknya, Aku mau kamu malam ini tampil beda. Jumpa nanti malam princes cantik" -Alvaro Florian Mel
Adira tersenyum geli membaca surat dari Alvaro, dasar cowok ane. Sedangkan Amanda sudah bersorak tidak karuan, romamtis bener da ni cowok.
"Buset ni cowok, oke juga"ledek Amanda.
"Apaansih Nda"
"Uluh uluh dasar cewek sok gak peka"
"Biarin, Wlek"
"Gue juga mau ngajakin Step jalan a"
"Jalan sono berempat"
"Banyak bener"
"Iya kan elo, stevan, babas, sama maikal"
Adira tertawa renya, melihat ekspresi terkejut dari sahabatnya.
"Idih ogah, yang tadinya romantis jadi horor"Amanda mengidik ngeri
"Jangan gitu, inget no si wati saben hari ngehaluin Ngedate sama Maikal."
"Wati aja tu yang lagi sakit mata, cowok nyeselin gitu aja digila gila i mending juga babang step gue."
"perasaan sama aja deh, mereka berempat sama sama gak jelas"Adira tertawa puas.
"Udah Ra, kasihan mata mereka jentitan"lerai Amnda."Udah yuk nobar dulu sampai nanti jam lima baru siap siap."Ingat Amanda langsung membuka laptopnya.
"Iya deh"Adira duduk disebelah Amanda dan memulai aksi nobar drakor favorite nya.
••• ••• •••
Jam sudah menunjukan pukul 18.00 wib. Amanda sudah menyiapkan diri untuk menyulap sahabatnya satu ini dan butuh waktu sekitar lima belas menit akhirnya lukisan yang ia buat diwajah Adira selesai juga.
Adira membuka mata dan dia sangat terkejut dengan hasil riasan Amanda, sangat pas. Sederhana tapi terlihat menawan. Adira memeluk sahabatnya erat, beruntung sekalih dia mendapatkan sahabat sebaik Amanda.
"Udah woy gak bisa napas ni"canda Amanda
Adira melepaskan pelukannya
"Makasih Amanda cantik""Iya sama sama, apa sih yang enggak buat sahabat gue, eyak"Amanda tertawa geli dan Adira juga ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adira(ON GOING)
Novela JuvenilPergi bukan karena menyerah hanya saja Aku sadar kamu milikku tapi tidak untuk sekarang. Biarlah waktu yang akan menjawabnya. Cerita ini ditulis untuk membuktikan seberapa hebatnya kepercayaan dalam suatu hubungan, bukan hanya soal perjuangan melain...