EMPATPULUH EMPAT

115 17 2
                                    

🎶Pergilah kasih🎶



sudah hampir dua bulan Adira pergi tanpa jejak sama sekalih. mencari kesana kemari tak kunjung mendapatkan titik temu dimana sosok gadis cantik yang berstatus pacar orang, hilang entah kemana. ada rasa bimbang dalam diri alvaro,banyak sekali fikiran negatif yang perlahan muncul,tapi Alvaro berusaha keras menempis rasa curiganya.Tak hanya itu. banyak sekali yang bilang ada sesuatu yang berubah dari diri Alvaro. Sikap humorisnya berubah menjadi sedikit dingin kesesama, bahkan sahabat dan orang tuannya sendiri.

Menyerah? tak mungkin Alvaro secepat itu menyerah, ia masih berjuang mencari kekasihnya.Tapi, iya tak yakin. Apakah suatu saat nanti akan ada hari dimana dia harus berhenti. bukan karena menyerah, hanya saja ini belumk saatnya dia dipertemukan kembali dengan orang yang ia sayangi. langka Alvaro begitu berat, dimana dia berada, sosok bayangan itu selaluh hadir menemaninya. 

hidupnya semakin berat, ketika ia tahu ada seorang gadis berucap bahwa dia dalah sahabat kecil Alvaro, entah pertanda apa ini? Alvaro tidak ambil pusing akan hal itu. yang ia fikirkan saat ini adalah, mencari Adira kemana lagi?

"Alvaro, kamu mau aku pesenin makanan?"tanya Ashila yang tengah duduk disebelah Alvaro.

"_"

tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Alvaro, lelaki itu tetap diam tanpa memerdulikan gadis disebelahnya yang berusaha untuk membujuknya bicara.

"Al, kamu kan paling suka sama bakso. aku pesenin ya?"bujuk Ashila lagi.

"_"

lagi-lagi tak ada jawaban dari Alvaro. jujur ia sangat marah, tapi harus ditahan.

"Al... aku kangen kamu yang dulu. Aku tahu kamu pasti belum yakin kalau aku ini sahabat kecil kamu. tapi tolong beri aku kesempatan buat membuktikannya. umurku tak lamah lagi, Al. aku takut dijemput duluan sebelum aku bahagia bersaama kamu. sebelum melihat senyum manismu lagi. aku kembali tapi seola kamu tidak mengharapkan kehadiranku, sedih?kecewa? iya aku merasakan hal itu,"ujar Ashila sepenuh hati menjelaskan kepada lelaki dingin disebelahnya sekarang. 

"maaf."

satu kata meluncur dari mulut Alvaro, ia menatap kesamping. yang pertama ia lihat adalah wajah kecewa dan raut sedih yang sangat ketara di wajah Ashila. tak tega?jelas, Alvaro tak tega melihatnya.

"akhirnya kamu buka suara,hehe."Ashila tersenyum bahagia,"kamu maukan beri aku waktu buat buktikan?"tanyanya sekali lagi ke Alvaro berharap Alvaro mau memberinya kesempatan.

"tentu,"jawabnya seadanya.

"makasih,Al."

Ashila tidak bisa menyembunyikan rasa bahagiannya, ia tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk membuktikan bahwa dirinya memang sahabat kecil Alvaro.

... ... ...

Beberapa minggu terakhir ini,  Alvaro hanya melewati bersama ketiga sahabat dan satu manusia yang menghantui hidupnya. Siapa lagi kalau bukan,Ashila. Gadis yang mengaku kalau ia sahabat kecil Alvaro.  Butuh waktu untuk mempercayainya,  meskipun selama ini yang diberikan Ashila dan penjelasannya mengenai barang, hobby, makanan apapun yang bersangkutan dengan Alvaro itu benar, bahkan sangat benar.  Lantas menapa sangat sulit untum Alvaro mempercayainya. Apa karena gadis galak yang tengah ada didalam hatinya saat ini? Adira Anatasha Sivani.

Jam Istirahat pertama,  Ashila langsung menuju kekelas Alvaro untuk mengantar kue kesukaan lelaki bermata lentik itu.  Baru saja ia hendak masuk sudah dikejutkan dengan kehadiran Maikal yang tengah menggoda adik kelasnya yang lewat.

Adira(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang