ENAM BELAS√

212 41 10
                                    

Pagi ini Alvaro berniat mengampiri Adira dikelasnya sambil membawakan Roti dan susu coklat kesukaannya, berjalan santay melewati koridor sekolah yang dipenuhi siswa siswi yang baru datang dan ada juga yang tengah asik ngerumpi.

Banyak pasang mata yang melihat kearahnya, mengagumi ya jelas siapa yang tidak suka wajah tampan dan sifat murah senyumnya Alvaro. Banyak yang ingin bersanding dengannya tapi mereka semua sadar, Adira terlaluh pas untuk mendampingi Alvaro.

Ketika tiba didepan kelas MIPA 2 hanya ada siswa siswi dan Amanda yang tengah fokus terhadap layar ponselnya. Alvaro berjalan dan berhenti tepat dihadapan Amanda dan itu sukses membuat Amanda terlonjak kaget.

"Uju buset ngagetin bae lu"sengit Amanda

"Adira mana?"Tanya Alvaro tho the point

"Belum dateng"jawab Amanda

"Tumben"heran Alvaro

"Mungkin bentar lagi"

"Yaudah gue tunggu aja"ucap Alvaro dan langsung duduk dibangku Adira yang berada didepan Amanda.

Amanda kembali fokus membaca novel yang berada di wattpad apk Favorite Amanda, sedangkan Alvaro masih berdiam  menunggu kedatangan Adira.

Bel pertanda jam pertama segera dimulai sudah berbunyi dan Adira masih belum datang. tidak biasanya Adira seperti ini dan ini membuat Alvaro cemas apa dia sakit atau kenapa kenapa pas mau berangkat sekolah.

"Ini gue titip buat Adira,"ujar Alvaro ke Amanda dan langsung melangkah pergi meninggalkan kelas Mipa 2.

Alvaro mencoba menghubungi Adira tapi hasilnya nihil Adira tidak mengangkat telvond darinya. Ketika ingin berlari menuju lapangan suara lantang pak jauhar menembus pendengarannya.

"Alvaro"teriak pak jauhar

Alvaro langsung menghentikan langkahnya, dia kesal guru satu ini akhir akhir ini slaluh menghantuinya. Hanya karena aksinya beberapa hari lalu yang membuat gaduh satu sekolah.

"Mau kemana kamu?"tanya pak jauhar tegas.

"Balik ke kelas pak, permisi"Alvaro menunduk dan berjalan meninggalkan pak jauhar.

"dasar boca"kesal pak jauhar.

Alvaro akhirnya memilih balik kekelasnya dan mungkin nanti siang baru dia akan menemui Adira. Andai tadi tidak ada guru satu itu pasti dia sudah kabur meninggalkan pelajaran pagi ini.

••• ••• •••

Amanda berjalan sendirian menuju kantin sekolah, pasalnya hari ini Adira tidak masuk sekolah dan tumben dia tidak mengabarinya dan itu membuatnya sedikit kesal.

Ia tahu mengapa Adira tidak masuk karena dia hafal kemana Adira jika mendadak tidak masuk sekolah. Tapi Amanda memilih bungkam tidak ingin Alvaro tahu, jika Alvaro memaksa ingin tahu biar dia cari sendiri informasinya, toh.

Amanda duduk dikursi kantin sambil meminum jus strawbery kesukaannya tidak enak jika sendirian diposisi ramai seperti ini. Amanda terkejut ketika matanya harus terpejam karena telapak tangan besar menutupi matanya.

"Stev"tebak Amanda dan dia tahu betul aroma cowoknya.

"Kok tahu sih, gak seru tau"rajuk Stevan sambil duduk dihadapan Amanda.

"Aroma kamu tu yang ngasih tau"

"wangi ya?"

"iya kek kuburan baru"

"Isshh pacar siapa sih, kok gemesin banget"Stevan mencubit pipi Amanda.

"Kamu tumben sendiri Adira mana?"tanya Stevan heran.

Adira(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang