28. Selamat Ulang Tahun Bunda

107 36 21
                                    

Ara menaiki tangga untuk menempelkan balon di dinding. Kalian ingat? Ara itu sangat ceroboh. Karena tergesa-gesa kaki kiri Ara salah terpijak dan...

Ara memejamkan matanya pasrah jika tubuhnya akan menindih lantai dengan tidak elitnya dan mungkin tangga akan menimpanya pula. Grrepph! persekian detik Ara masih tidak merasakan sakit sama sekali.

"Buka mata lo!" Titah El. Ara mulai membuka matanya, dan langsung tertegun. Hal pertama yang ia lihat adalah mata elang yang teduh.

Tangan kiri El merengkuh tubuh Ara dan menahannya supaya tidak jatuh ke lantai, sedangkan tangan kananya menahan tangga di belakangnya. Posisi El sudah seperti menindih tubuh Ara. Ara menengok ke bawah ternyata sudah tinggal dua jengkal lagi tubuhnya menyentuh lantai. Ia beralih menatap di atasnya, El masih setia menatapnya begitu dalam dengan posisi tangan kanan yang tetap menahan tangga dan posisi tubus seperti push up. Heroik sekali kau, kasep.

Jantung El sudah tidak stabil. Kenapa hanya dengan menatap mata hazel di hadapannya ini sudah membuatnya terlena? El langsung sadar dan melepas rengkuhannya dengan kasar. Alhasil Ara terjatuh, tapi tidak terlalu sakit seperti jatuh dari tangga.

"Aws!" Ringin Ara. Sedangkal El hanya berdehem menetralkan detak jantungnya. Ia membenarkan letak tangga yang tadi ia tahan agar tidak menimpa Ara.

"Rese lo! Sakit tau." Tukas Ara.

"Itu gak terlalu sakit dibanding lo jatuh dari tangga, dan ketimpa tangga." Jawab El tak mau kalah.

Dekor ruang tamu sudah selesai. Ara berdecak kagum atas hasil karyanya, yang juga dibantu oleh El.

 Ara berdecak kagum atas hasil karyanya, yang juga dibantu oleh El

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"El gue nunpang pipis dong. Kebelet nih." Pinta Ara mamelas.

"Yaudah ayo. Sekalian lo ganti baju." Ujar El mendahului Ara.

El membawa Ara ke kamarnya, eits jangan salah paham. El membuka kamarnya. Kamar bernuansa hijau army yang terkesan tenang. "Di sana." Tunjuk El.  "Jangan sentuh benda apapun di kamar gue." Lanjut El.

Ara pun mengangguk dan langsung ngacir ke kamar mandi di dalam kamar El. El menutup pintu kamarnya dan menuju ruang tamu.

Setelah Ara selesai dengan panggilan alamnya, ia mengganti seragamnya dengan baju yang dibelikan El. Ara tidak yakin akan cocok dengan dress pilihan El. Tapi sudahlah, yang penting ia ganti baju. Sebelum itu, Ara mencuci wajahnya agar kembali fresh.

Tak butuh waktu lama, Ara sudah keluar dari kamar mandi. Ia mengedarakan pandangannya, terlihat kamar El yang begitu rapi, tidak seperti kamar lelaki pada umumnya. Ia melihat banyak sekali koleksi miniatur tank dan tembak di lemari kaca sebeleh kamar tidur El. Terlihat banyak corak tentara di kamar ini. Seperti sprai kasur, karpet, miniatur senjata tentara dan pajangan-pajangan yang berwarna hijau dengan corak tentara.

Long Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang