88. Sayang?

84 21 9
                                    

HOLLA LLS COMEBACK!!!❤️
VOTE DULU DONG!!!
JANGAN LUPA PLAY MULMED YA👆
ENJOY!

Baru dua langkah setelah selesai menuruni tangga, langkah Ara terhenti saat mendapati gadis berpayung menghadang jalannya. Ara mengusap wajahnya yang basah kuyup untuk bertanya mengapa jalannya dihadang.

"El mana? sama kamu?" gadis itu mendahului suara Ara yang masih tercekat.

Ara hendak membuka suaranya untuk menjelaskan agar gadis ini tidak salah paham padanya. Namun, entah kenapa susah sekali Ara mengeluarkan suara.

"A-agys, em..." suara Ara masih gemetar, entah menahan dingin atau rasa perih di hatinya.

Bayangkan ia berdiri di hadapan seorang yang sangat dicintai El. Perih, tertampar kenyataan bahwa ia hanya benalu di antara mereka.

"Sayang?" panggil seorang laki-laki sedikit berteriak karena takut suaranya kalah dengan derasnya hujan.

Lantas kedua gadis itu menoleh. Lelaki itu terperangah di tempat ketika kedua gadis itu menoleh secara bersamaan. Rasanya kakinya tak sanggup untuk melangkah menuruni tangga lagi.

"Sayang, kamu kehujanan," Agys hendak berlari ke arah El untuk memeluk pacarnya yang basah kuyup itu.

El mengangkat telapak tangannya menahan agar langkah Agys tak semakin mendekat. Agys pun mengurungkan niatnya untuk memeluk El.

"Jangan, sayang. Nanti kamu ikut basah," ujar El.

Semua drama sejoli itu disaksikan langsung dengan kedua mata Ara. Ia tersenyum kecut, jangan tanyakan air matanya sudah terjun bebas bersama hujan yang kian menderas.

"Bisa-bisanya gue noleh pas El manggil sayang? Bodoh banget sih gue?" batin Ara. Ketawa kalian?

Ara hendak pergi, dia tidak sekuat itu untuk menyaksikan orang yang ia anggap sebagai rumah kini sedang bersama dengan pemilik rumah yang sebenarnya.

"Tunggu," cegah El menggapai pergelangan tangan Ara meski masih dalam keadaan menghadap Agys.

Ara menatap pergelangan tangannya yang sedang El genggam erat. Ara menoleh pada Agys yang juga menyaksikan ini. Demi apa pun Ara merasa berdosa sekali saat melihat tatapan Agys yang tak suka.

"Sayang, balik ke kelas ya, please... trust me, i'll be back," pinta El meraih tangan Agys dengan tangan yang satunya.

Ara memalingkan wajahnya, bisa-bisanya El menggenggam dua tangan yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

Agys menghelakan napasnya lalu mengangguk.

"Good girl," ucap El lalu mencium tangan Agys, dan itu pun masih disaksikan Ara. Apa masih belum cukup El memberikan rasa sakit pada Ara?

Tangan Ara sudah kebas rasanya. Apa gunanya El menahannya? untuk menyaksikan ini? Apa ini cara El menyadarkan Ara tentang posisinya. Ah, Ara ingin hanyut saja seperti hujan.

Agys mengusap wajah El sejenak, dan El memejamkan matanya menikmati usapan tangan Agys. Tanpa sengaja Ara melihat pergelangan tangan Agys. seketika otak Ara berputar untuk kembali memahami apa yang ia lihat.

Tangan Ara terangkat setinggi wajahnya, ia teliti pergelangan tangannya, lalu beralih pada pergelangan tangan Agys. Ara sedikit terkekeh, lalu mengangguk kemudian. Ia menjadi lebih paham saat ini.

Setelah beberapa saat, Agys pun melangkah pergi meninggalkan El dan Ara. Langsung saja El beralih menghadap Ara yang ada di belakangnya.

El menatap Ara dengan tatapan bersalahnya. Sedangkan Ara menatap El dengan tatapan luka dan kecewanya. Tanpa permisi El memeluk Ara.

Long Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang