57. Persiapan yang Matang

86 28 2
                                    

Ara duduk dengan cannggung di ruang tamu keluarga El bersama Helena, Andrean, Rina, dan Fatah. Duh, udah kayak sidang aja nih.

"Oh yang ini toh namanya Ara yang sering kakak ceritakan ke aku. Cocok nih sama El." Ucap Rina tersenyum pada Ara. Ara pun membalasnya dengan senyuman pula.

"Em, temenan aja kok tan." Ucap Ara. Lalu terdengar tawa dari keempat orang dewasa itu. Ara menatap mereka semua aneh. Apa ada yang salah dari ucapannya? Ara menjadi malu dan menggaruk tengkukknya.

"Macem kita muda dulu, berawal dari teman." Ucap Fatah terkekeh.

"Jadi teringat muda dulu aku, Fat." Timpal Andrean.

"Sudah jangan diledek terus... kasian Ara." Ujar Helena mengelus pundak Ara.

"Yasudah lah, ayo lansung jelaskan rencananya." Putus Rina.  Helena pun memberi isyarat pada Ara untuk memulai.

"Jadi seperti yang Ara sudah bilang sama bunda dan ayah, Ara sudah kompromi sama temen-temen terdekat Ara. Dan untuk pointnya itu, Ara sudah buat background video yang bakal ditayangin lewat Lcd. Dan peralatannya bakal dibawa sama Reyhan dan Vano." Jelas Ara detail.

"Untuk detail posisi gimana?" Tanya Andrean.

Ara berdiri menuju papan yang sudah disiapkan oleh Andrean di ruang tamu itu. Ara memegang spidol lalu menunjuk denah rumah El yang Ara buat. Keempat orang dewasa itu menyimak takzim.

"Ini meja utama, tempat inti acara." Ucap Ara melingkari gambar kotak yang berada di tengah.

Ting tong ting tong... suara bel rumah berbunyi, sontak seisi rumah menengok ke pintu utama. Ara berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu.

Saat pintu dibuka, Ara tersenyum mengetahui siapa yang datang. "Wah, akhirnya om sama tante datang." Ara menyalimi dua orang dewasa itu dengan sopan.

"She's sweet right?" Ucap wanita itu.

"Ya, that's true." Jawab lelaki itu.

"Ayo masuk om, tante." Ara membawa dua orang dewasa itu ke ruang tamu.

"Wah, finally you coming!" Sambut Andrean pada tamu tersebut. Andrean berpelukan dengan lelaki itu ala pelukan lelaki. Sedangkan Helena cipika-cipiki dengan tamu wanita tadi.

"Apa kabarmu? Long time no see." Ujar Helena penuh kebahagiaan.

"I'm so great. I hope you too, right." Jawab wanita itu.

"Ya, like your said earlier." Jawab Helena.

"Mangga atuh duduk. Jangan berdiri terus." Ucap Rina menengahi para tamu dan tuan rumah yang sedang bercengkrama ria itu. Akhirnya mereka semua duduk dengan tenang.

"Sory everyone, am i late?"  Ucap lelaki itu.

"No, you'r just on time." Jawab Helena, lelaki itu pun mengangguk dan tersenyum.

"Make your self at home, ok?" Ujar Andrean pada kedua tamunya.

"Lanjut sayang." Ucap Helena pada Ara.

"Ok, Ara lanjut. Ini meja utama tempat acara inti. Disini ada sekat dekor, nah om akan duduk di situ menunggu waktu yang tepat." Ujar Ara pada tamu lelaki tadi, ia pun mengangguk dan paham.

"Untuk Lcd akan Ara letakkan di... sini." Lanjut Ara melingkari gambar di papan tadi.

"Dan ini adalah layar Lcd yang menjadi penghalang masuk. Dan disitu juga nantinya akan di putar Video background yang Ara buat. Saat acara inti satu sudah terlaksana, bum!" Ara berekpresi seperti meledakkan sesuatu.

Long Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang