16. Persiapan.

129 41 27
                                    

Udah double up nih:')
Vote dulu dong 👉👈
Happy reading❤

Ara, Via, Siska, dan Rani sekarang sedang berkumpul di rumah Via. Mereka ingin mempersiapkan kebutuhan Camping.

"Ran, lo udah beli odol gak?" Tanya Siska pada rani yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Dah, gue beli empat kok tadi pulang sekolah." Jawan Rani yang masih fokus pada ponselya.

"Uh baik banget sih loh..." Ucap Siska tersenyum.

"Orang itu odol lagi promo. Beli 2 gratis 2. Untung dia belinya sama gue tadi." Celetuk Via yang sedang melipat baju yang akan dia bawa ke camping.

"Hahahahh... kebongkar dah." Kekeh Rani yang kini menghampiri Siska yang sibuk mengecek pouch peralatan mandinya.

"Ra, lo gak siap-siap?" Tanya Via pada Ara yang tiduran santai sambil menonton youtube di laptop Via sambil nyemil.

"Udah kok tadi di rumah. Baju, alat mandi, sepatu, sandal, semuanya deh udah. Sampek pembalut juga udah, seperangkat alat solat juga ada. Hahahahh..." jawab Ara disertai tawa garingnya.

"Kalo lo PMS ngapain bawak alat solat?" Tanya Rani yang kini mengambil alih cemilan yang ada di tangan Ara.

"Gue gak pms, cuma jaga-jaga aja. Itu pesan mama sih." Ucap Ara mengubah posisi tidurannya menjadi duduk.

"GUYS!" pekik Via tiba-tiba. Sontak membuat Siska yang di sampingnya menutup telinga.

"Apaansih!" Tukas Rani dan Siska bersamaan.

"Tauk! Suara lo tuh kondisiin napa." Tambah Ara yang juga ikut kaget.

Via menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Hehehhh... ada yang kelupaan nih. Kita belum beli cemilan." Kekeh Via menyengir kuda.

"Nah!" Kini giliran Ara yang berteriak.

"Heh upil kadal, santai elah!" Ketus Via yang lagi-lagi kaget.

"Hehehehh.. habisnya gue semangat kalo masalah cemilan." Memang cemilan is my life. Setuju?

"Yeee, tadi lo ngatain gue." Gerutu Via tak terima.

"Udah lah. Ayok gas kita beli cemilan. Itu kebutuhan khusus kita." Ucap Siska menengahi.

Mereka pun bergegas pergi ke minimarket dekat rumah Via untuk memborong cemilan. Maklum merela itu maniak cemilan.

💛💛💛

Di lain tempat, El, Satria, dan Vano berkumpul di rumah Reyhan. "Van lo udah benerin gitar lo kan? Pokoknya kita nanti harus nyanyi-nyanyi pas malam api unggun. Gue nyanyi lo main gitar." Ujar Reyhan sambil tiduran di paha Satria.

"Ho'oh udah. Santai. Lo juga bawa gendang yah Sat." Pinta Vano pada Satria

"Oke. Pasti asik tuh. Ditambah lagi kita karaokean di dalam tenda." Tambah Satria.

"Kalian mau camping apa mau ngamen? Pake acara bawa gendang gitar." Itu suara El yang kini sedang tiduran dengan tangan yang dilipat kebelalang kepala sebagai bantal. El menikmati langit malam di balkon rumah Reyhan.

"Alah, El. Have fun aja lah." Jawab Vano.

"Terserah..." Respon El yang memilih memejamkan matanya.

"Lo pada udah siap semua kan keperluannya?" Tanya Satria pada ketiga sahabatnya. Dan dibalas anggukan.

"Gue nginep sini ya, Rey? gue udah bilang mami." Ujar Vano pada sepupunya.

Long Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang