83. As You Wish

76 23 13
                                    

HAPYY READING LUV🤍
VOTE FOR SUPPORT🤗
Enjoy in mulmed☝️

Sorakan semangat dari tribun Lapangan Panahan GBK senyap. Semua memerhatikan atlit yang sedang memusatkan pandangan tajamnya pada titk sasaran.

Kilau matahari yang membuat peluh bercucuran, tak mampu menganggu konsentrasi empat atlit yang sudah berada di garis start bersiap meluncurkan anak panah tertajamnya.

Dengan rambut di cepol rapi agar tak menganggu pandangan, serta pelindung dan peralatan lengkap yang Ara gunakan. Mata hazel Ara menajam menujukan titik runcing anak panahnya pada titik tengah sasaran.

'La haula wala kuata'illa billah,' ucap Ara dalam hati setiap sebelum meriliskan anak panahnya.

Terdengar tiga anak panah dari tiga atlit lawan Ara sudah meluncur. Itu tak mampu menggoyahkan Ara, ia tidak terburu-buru. Selagi ada waktu, itu adalah haknya membidik dengan sempurna.

Tepat di detik terakhir, dengan gesit tiga jari kanan utama Ara meliut mengukuti bentuk dagunya, lalu secepat kilat anak panah pun melesat. Busur yang ada di tangan kiri Ara berputar ke depan di genggaman Ara sebesar 90 derajat tanda perilisan yang sempura.

Matanya memicing menatap sasaran yang berada 25 meter di depannya. Ara langsung tersenyum bangga, "Yes!!! Titik tengah!" Ara mengepalkan tangannya.

Tak lama papan score digital menunjukkan urutan jumlah score dari keempat atlit. Lantas tribun penonton kembali riuh dengan sorakan dan tepukan tangan. Ara menganga tak percaya, namanya berada paling atas dengan score sangat jauh unggul dengan lawan lainnya.

Bu Jesi langsung beralari dari tempat pelatih menuju Ara.

"Araa!!! Wow Wow Woahhhh!!! So cool!!! Perfect score!!!" pekik bu Jesi memeluk Ara sambil melompat-lompat. Ara pun ikut melompat-lompat kegirangan.

Bu Jesi memegang kedua bahu Ara, "Kamu masuk Final!!! Woaaahh, Bu Jesi banggaaaa!!!" girang Bu Jesi.

Ara meraup wajahnya tanda bersyukur, lalu ia melakukan sujud sukur. Meski ia baru lolos grand final, ia sudah sangat bersukur. Itu artinya minimal ia akan membawa medali perunggu dan piala juara tiga. Ah senang sekali, tepuk tangan readers untuk Ara.

Terdengar pemandu lomba menyiarkan pengumuman, "Dari perolehan nilai, maka yang masuk ke babak final dari grup tiga ini adalah Mutiara Elsania dari SMA Angkasa, dengan perolehan angka 284 dari sepuluh rambahan dengan tiga anak panah setiap rambahannya. Selamat untuk Mutiara Elsania, sampai bertemu di babak final dengan lawan dari pemenang grand final grup satu dan dua. Sekian dan terima kasih."

Ara yang mendengar itu bangkit dari sujudnya lalu memeluk Bu Jesi dengan sangat bahagia. "Bu Jesi thank youuu!!! Ara seneng banget."

"Hey, kenapa makasih sama bu Jesi, ini berkat gigihnya latihan kamu," ucap bu Jesi mencubit pipi Ara.

"Tapi, jangan puas dulu, besok kamu harus bertanding lagi untuk memperebutkan juara satu. Jadi persiapkan dirimu," lanjut bu Jesi menasehati.

Ara mengangguk antusias, lalu memposisikan tangannya seperti hormat.

"Aduh," ringis Ara tiba-tiba kesakitan.

Bu Jesi kaget, "Kenapa, Ra? ada yang nusuk kamu dari belakang?" panik bu Jesi.

Ara menggeleng, "Bukan, bu. Ara pengen ke kamar mandi." Ara langsung lari terbirit-birit menuju kamar mandi. Ternyata pupuk urea Ara juga ingin merayakan masuknya Ara ke final, huftt.

Setelah menyelesaikan panggilan alamnya, Ara membasuj mukanya untuk sekedar menyegarkan wajahnya. Setelahnya Ara langsung keluar dari kamar mandi.

Long Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang