Hard Candy

19K 1.9K 480
                                    

Aku bukan orang yang suka bergosip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bukan orang yang suka bergosip. Aku juga bukan orang yang suka memata-matai orang lain. Aku tidak suka memperhatikan orang lain. Untukku, setiap orang berhak memiliki privasi dan pilihan hidupnya sendiri. Kalau aku tidak ingin orang ikut campur atas hidupku, maka aku tidak akan ikut campur atas hidupnya. Bahkan untuk keluargaku atau keluarga suamiku. Mereka mengenalku sebagai perempuan pendiam yang suka menyendiri. Aku menjawab jika ditanya dan selebihnya, aku memilih diam saja. Menurutku, ini lebih baik daripada terlalu banyak bicara. Orang bisa mengetahui apa yang kupikirkan dan mungkin saja mereka akan mengkritik yang pemikiran itu. Tidak. Aku tidak mau mereka peduli, sama dengan aku yang tidak mau peduli apa yang mereka pikirkan.

Setidaknya, itulah kepribadianku yang sebenarnya, kepribadian yang sekarang berubah total sejak aku punya tetangga bernama Andromeda.

Sulit sekali rasanya tidak melihat ke luar jendela saat bekerja. Walau jendela sial itu sudah kututup gorden transparan, mataku tetap saja memelotot ke rumah depan. Pekerjaanku jadi terbengkalai. Surat-surat yang seharusnya selesai kuterjemahkan dalam satu hari jadi molor sampai beberapa hari. Bu Rita, supervisorku sampai beberapa kali mengirimkan email teguran dalam bulan ini. Pastilah dia kecewa berat. Biasanya, aku bisa menyelesaikan empat sampai lima puluh dokumen terjemahan dalam satu hari, sekarang aku hanya bisa menyelesaikan dua puluh. Itu juga kalau tidak banyak melamun di depan jendela. Kukatakan padanya kalau aku sedang sakit biar dia maklum.

"Sudah, Sayang. Nggak usah dipaksa kerjanya. Kalau kamu memang sudah bosan, nggak usah terlalu maksa. Toh kita masih bisa hidup enak dengan penghasilanku," kata suamiku saat melihat surat teguran terakhir di layar monitor.

Aku dongkol sekali pada diri sendiri. Aku butuh pekerjaan ini untuk membuktikan kalau aku juga berguna. Aku juga bisa menghasilkan uang, bukan istri yang bisanya minta saja sama suami seperti omongan mertuaku. Ini saja aku terus diremehkan karena mereka pikir bekerja di rumah itu bukan bekerja dan hasilnya tidak seberapa. Kalau sampai aku dipecat, pasti mereka bakal tertawa keras. Aku benar-benar menjadi istri yang tidak bisa apa-apa.

Cuman, hasrat buat memantau kelakuan Andro nih tinggi banget. Bukan ... aku bukan seperti ibu-ibu komplek yang seperti pengin ditiduri cowok itu. Aku cuma heran. Cowok itu sering banget membawa cewek masuk ke rumahnya. Kadang, ibu-ibu komplek yang suaminya tidak di rumah atau sedang kerja. Sambil membawa makanan atau minuman atau terang-terangan tidak bawa apa-apa mereka datang ke rumah Andro. Tidak peduli yang pakai baju seksi atau hijab, mereka itu seperti tidak tahu malu bertamu ke rumah cowok. Kadang, mereka bertahan dalam waktu lama di rumah itu. Kadang aku sampai tidak melihat kapan mereka pulang.

Tidak semua kukenal, sih. Beberapa di antara mereka bukan orang sini.

Di depan rumah Andro ada spanduk besar bertuliskan :

Hard Candy Food
Melayani katering dan paket makan siang
Fresh meat with special taste for you

Good NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang