"Ini kak Gea. Pacar Bang Ken." seru Bella di depan sepupu-sepupu Ken. Mereka berseru antusias, serempak mengatakan 'cie' untuk Ken.
"Akhirnya otak Bang Kenan kepake juga ya buat mikir pasangan. Gue serem bayangin Dia cuma mikir kerjaan sama gelar buat manjangin namanya." celoteh seorang cowok seusia Bella. Kalimat itu berhasil memancing tawa yang lain.
Gea? Dia hanya menarik kedua sudut bibirnya. Alih-alih senyum, Gea hanya berhasil menampilkan seringai. Dia hanya berharap seringainya tidak menyeramkan.
"Kenal dimana Kak? Kata tante Kirana Kak Gea baru mau wisuda. Apa dulu satu almamater sama Bang Kenan?" tanya Rumi, adik Jeno.
"Kita-"
"Dulu pernah sekelas waktu SMP." Ken memotong kalimat Gea yang baru terucap satu kata.
"Ah Kak Gea ikut program Akselerasi?" seru Rumi antusias.
"Tipe kelas membosankan. Tapi Gea kelihatan baik-baik aja tuh nggak kaya si Ken." Jeno menyuap satai dengan cengiran meledek Ken. Rumi dan Bella serta Amara-anak tante Ve- tertawa mendengar ledekan Jeno.
"Hei hei, gue nggak seburuk itu ya." seru Ken tak terima, Dia melirik Gea sekilas.
"Jadi bener Kak Ge?" Bella mulai tertarik. Selama ini Dia tidak tahu kalau Gea dan Ken pernah satu kelas.
"Hanya satu semester." jawab Gea akhirnya. Akan sangat konyol kalau Ia mengelak dan berbohong. Dia bukan seseorang yang mudah berbohong. Terlebih ada Ken di hadapanya. Meski Gea yakin Ken tidak akan ngotot kalau Ia mengelak.
"Kenapa pindah? Padahal sekolah bang Ken kan keren." komentar Amara setelah menghabiskan pie buah. Anak ini sangat manis, Dia bicara setelah menghabiskan makananya.
"Mungkin Aku sadar kalau itu membosankan." jawab Gea. Ia mengendik ringan dan mendapat seruan setuju dari sepupu Ken.
"Apa kalian juga pacaran sejak dulu?" tanya Rumi lagi. Anak ini lebih cerewet dari Bella.
"Sebenarnya Kita nggak pacaran." aku Gea cepat. Ia tak mah Ken memotong kalimatnya.
Sunyi.
Semua yang sedang berkumpul di meja 'anak-anak' diam. Tertarik dengan pengakuan Gea.
"So?" Bella memecah keheningan. "Apa ini artinya Bang Ken ngaku-ngaku pacar Kak Gea gitu? Kali aja biar Dia keliatan laku." Bella berusaha melucu meski tidak ada yang tertawa heboh seperti tadi.
"Ia kita lagi nggak pacaran. Break, dan Gue lagi berjuang buat balikan." Ken mengusap belakang kepala Gea lembut. "Jadi, guys. Please support me." Ken menyunggingkan senyum hangat. Menatap Gea tepat di kedua manik coklat madunya.
©©©
"Itu yang namanya Gea?" tanya Ben yang masih menggendong Key yang sudah tertidur.
Kirana mengangguk antusias. "Cantik ya anaknya? Pakai dress simple aja cantik gitu. Gea lebih sering pakai jeans sama kemeja juga, makanya bikin pangling waktu pakai dress."
"Kok Aku nggak terlalu suka sama Dia ya."
Kirana menoleh ke arah Ben dengan raut sebal. "Jangan bilang kamu masih kekeh jodohin Ken sama Nina."
"Tapi Nina memang cantik, pinter juga. Karir Dia di Armani benar-benar karena prestasi loh, hon. Bukan karena Dia anak pemilik Armani Grup."
"Aku nggak membenci Nina. Iya tahu itu benar, tapi hon. Ken benar-benar menyukai Gea." Kirana menatap Ben dengan senyum lembut. "Aku berhasil membaca pikiran Ken tadi, meski gagal pada Gea."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, You! Again? (TAMAT)
General Fiction"Yaya." Kepala Gea mendongak, berusaha menghalau air mata yang merebak di sepanjang lengkungan kelopak matanya. "Lo adalah pemicu mimpi buruk gue Ken." Gea mengusap kasar air mata yang mengalir di sebelah pipinya. "Gimana gue bisa hidup dengan tena...