Gea terlonjak saat merasakan dingin di pipinya. Gadis itu mendengus saat mendapati sosok Ken yang tengah menempelkan gelas berisi es kelapa muda dengan sirup merah yang begitu menggiurkan. Sangat cocok untuk melawan panas di langit sore ini. Menikmati barbeku dadakan yang di gelar oleh Kirana untuk memecah kebekuan beberapa jam yang lalu.
"Aku sendiri loh yang buat." Ujar Ken bangga.
Gea mendengus dan mengaduk es kelapanya untuk melarutkan sirupnya. "Ini sirupnya kebanyakan." komentar Gea. Dia memejamkan mata saat menelan gumpalan sirup yang tersedot di pipetnya.
"Masa sih?" Ken menerima gelasnya kembali dan ikut menyedotnya. Dua detik selanjutnya Ken meringis membenarkan. "Di tambah air kelapa lagi aja nanti. Udah manis, minumnya sambil liatin-"
"Diem. Jangan di lanjut." Gea membungkam mulut Ken dengan suapan kelapa muda. "Gombalan dari jaman behula masih aja di pake."
Ken tertawa di sela kunyahanya. Tawa itu menular pada Gea. Meluruhkan sedikit kegelisahan yang sempat merajai hatinya. "Aku serius loh."
Gea mencibir dan beralih meraih gelas Ken. Mencicipi kelapa muda yang begitu menggiurkan. "Mau cobain dagingnya nggak? Udah mateng kayanya." tawar Ken setelah kelapa muda digelas ludes. Menyisakan air kelapa yang bercampur sirup berwarna merah.
"Boleh deh. Aku jadi laper banget nyium bau daging yang sudah mateng."
"Kalo nyium bibirku jadi apa Ya?" goda Ken. Ada cengiran jail di wajah tampanya.
"Jadi pengen Aku jahit bibirnya." dengan sebal Gea menampol bibir Ken memakai sendok yang mereka gunakan untuk menyendok kelapa muda.
Ken tertawa melihat semburat merah mulai memenuhi pipi Gea. Kulitnya yang seputih susu sangat tidak bersahabat dengan rasa malu dan tersipu.
"Cantik."
Suara decakan terdengar nyaring setelah Ken memuji Gea. Bukan, decakan itu bukan berasal dari Gea yang tengah sibuk menyembunyikan rasa panas di pipinya. Decakan itu keluar dari Bella yang tengah memegang piring berisi tenderloim steak yang masih mengepulkan asap.
"Ganjen banget sih Abang." sungut Bella meski tidak bisa menyembunyikan kedutan disudut bibirnya yang ingin tersenyum.
"Nih Kak makan ini aja. Sini barengan sama Aku dan Key. Jangan deket-deket sama bang Ken." Bella menarik tangan Gea dan mendudukanya di bangku panjang yang menyatu dengan meja.
"Suka banget sih gangguin orang pacaran." decak Ken sebal. Gea dan Bella kompak tertawa.
"Gege.."
Gea menoleh dan meraih uluran tangan Key. Menggendong batita cantik dan mendudukan di pangkuanya. "Hai Keysa. Udah gede sekarang ya." Gea mencium pipi tembam Key dengan gemas. Mengundang kikik tawa Key yang kegelian. "Makin cakep loh."
"Suapin Key buah ya, Ge." pinta Kirana yang mengulurkan semangkuk potongan buah.
Ditengah kehangatan Ken yang masih menggoda Gea, Bella yang sibuk meledek gombalan Ken dan Key yang mengunyah sepotong apel. Dua pasang mata beda usia menatapnya dari ujung meja.
"Nela, ayo dimakan."
©©©
Ken merasakan ada yang sering mengawasinya saat bersama Gea. Meski tidak setiap saat, tapi rasa itu sering terjadi. Intensitasnya naik saat hubunganya dengan Gea mulai membaik.
Sekali lagi Ken mengedarkan pandangan untuk mencari sosok yang mungkin saja menunjukan gerak-gerik yang mencurigakan. Tapi nihil.
"Bella beneran luwes loh di pemotretan kemarin." ucap Gea setelah menekan tombil off pada kameranya. Hari ini Ken mengajaknya untuk makan malam bersama saat mengetahui keberadaan Gea yang hanya berjarak satu kilo dari tempat Ken bertemu klien. Dia memang berniat untuk menjemput Gea setelah tahu Gea nebeng Nana untuk pergi ke tempat pemotretan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, You! Again? (TAMAT)
General Fiction"Yaya." Kepala Gea mendongak, berusaha menghalau air mata yang merebak di sepanjang lengkungan kelopak matanya. "Lo adalah pemicu mimpi buruk gue Ken." Gea mengusap kasar air mata yang mengalir di sebelah pipinya. "Gimana gue bisa hidup dengan tena...