Setelah memutahkan seluruh isi perutnya di selokan dekat gang, Ken berkumur dengan air mineral yang Ia sediakan di dalam mobil. Harinya benar-benar kacau. Dengan gegabah, Ia melesat menuju IKJ dan menunggu kemunculan Gea di dekat gerbang setelah meetingnya selesai.
Sepertinya keberuntungan sedikit memberinya belas kasihan dengan membuat penantianya tak sia-sia saat melihat skuter matic berwarna hitam merah keluar menuju sebuah kedai gelato sederhana.
Ken dengan semangat menghampiri, namun langkahnya terhenti saat seorang laki-laki pertengahan 40-an ikut serta duduk di meja Gea. Memesankan es krim kesukaan Gea.
Ken tersenyum saat melihat pesanan laki-laki itu untuk Gea. Gelato rasa alpukat dengan toping marshmallow yang banyak. Dasar cewek aneh. Selera makananya juga aneh- atau lucu?
Membawa es krim rasa vanila dan coklat- pilihan rasa aman- ke meja yang ada di belakang tubuh Gea, Ken mulai menyuap es krim miliknya.
"...dong, sayang."
Ken menelan bulat-bulat satu sendok es krimnya mendengar panggilan sayang pada Gea. Gadis itu terkekeh pelan.
"Maaf ya kesayanganya Gea." Gea menjeda kalimatnya. "Aku terlalu mendalami peran pura-pura tidak mengenalmu terlalu dalam." sebelum mereka tertawa bersama.
Ken merasa mual. Bukan karena ucapan sayang yang mereka lontarkan. Ken benar-benar mual karena makanan yang Ia telan. Kedua matanya terbuka lebar saat mendapati kacang almond yang ada di mangkuknya.
Meraih beberapa lembar tisu di meja, Ken berjalan cepat menuju toilet. Memuntahkan sisa es krim di dalam mulutnya.
"Stupid, Ken." maki Ken. Dia berkumur berkali-kali untuk menghilangkan sisa rasa di mulutnya. Ia melupakan satu hal saat memilih rasa es krim- toppingnya!
Saat keluar dari toilet, Ken melihat Gea dan laki-laki kesayanganya sudah meninggalkan meja mereka. Dan sampailah Ken di pinggir jalan dekat indekos Gea. Memutahkan isi perutnya yang belum tuntas.
"Kenan?"
Shit!
©©©
Dengusan pelan keluar dari hidung Ken saat melihat Gea yang menahan tawanya setelah memberikan cairan kumur dan susu beruang padanya. Dengan kesal Ken menerima cairan berkumur dan meneguknya sebelum kembali memuntahkanya di wastafel indekos Gea.
Yap! Orang yang memanggilnya tadi adalah Gea. Tanpa embel-embel 'Mas'.
Setelah tiga kali berkumur dan rasa es krim dan almond telah hilang dari mulutnya, Ken membasuh wajah dengan air kran.
"Hati-hati air disini beda sama di istana Anda, Mas Kenan." goda Gea yang dengan santainya duduk bersila di atas tempat tidurnya.
Tanpa menanggapi godaan Gea, Ken membuka kaleng susu dan meneguknya besar-besar. Membiarkan tawa Gea berderai karena tak menerima balasan dari Ken.
"Mau nambah?" tawar Gea sambil menyodorkan satu kaleng susu lagi. Dan Ken dengan pasrah menerima uluran kaleng susu itu dan meneguknya lagi.
"Kenapa bisa sampai sini?" tanya Gea setelah Ken menghabiskan susu dan segelas air.
Ken menatap Gea sebentar sebelum membuka dua kancing kemejanya. Dengan seenaknya Ia menggeser kaki Gea dan membaringkan tubuhnya tanpa meminta izin pada Gea.
Hening kembali menguasai kamar Gea. Ken masih setia menutup mata dengan sebelah lenganya sementara Gea menatap Ken dengan berpangku tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, You! Again? (TAMAT)
General Fiction"Yaya." Kepala Gea mendongak, berusaha menghalau air mata yang merebak di sepanjang lengkungan kelopak matanya. "Lo adalah pemicu mimpi buruk gue Ken." Gea mengusap kasar air mata yang mengalir di sebelah pipinya. "Gimana gue bisa hidup dengan tena...