Gue tunggu di Fedora Corner jam 7
Ken terlonjak dari kursinya. Memancing kernyitan heran dari tim 1 perencanaan yang sedang mengadakan meeting. Gibran berdehem pelan. "Ada sesuatu Pak Kenan?" tanya Gibran.
Baru menyadari Dia ada di saat yang tidak tepat. Ken ikut berdeham dan menggeleng. Mempertahankan wibawanya. Dia tidak mungkin kan mengakui kalau di tengah meeting Dia masih bergalau ria dan membuka room chat-nya dengan Gea dan ada sebuah pesan masuk yang dikirim gadisnya.
"Tidak ada. Maaf tadi Saya ada sedikit kabar mengejutkan. Silahkan dilanjutkan meetingnya."
Meski penasaran, tim satu kembali membahas untuk masalah renovasi sebuah hotel yang baru saja di beli oleh Adams Corp. Ken berusaha kembali berkonsentrasi meski jemarinya bergerak membalas pesan Gea.
Me:
Bagaimana kalo di rumah aku aja?Beloved B :
Ogah. Gue merasa bahaya kalo di teritorial elo.Kalo nggak mau yaudah. Gue cuma males aja kena omel bang oji gara2 lo gedor pintu rumah dia jam 1 pagi.
Me:
Oke, deal. Fedora corner jam 7."Pantesan nggak konsen dan ngawur gitu meetingnya. Sambil chat cewek sih." Ken buru-buru membalik layar ponselnya dengan sedikit membantingnya.
Gibran tertawa puas. Dia menepuk bahu Ken pelan. "Kalo Pak Ben tahu kelakuan lo gini. Tamat dah karier lo." Gibran hanya bercanda. Ken selalu profesional menangani pekerjaanya. Baru kali ini saja Ken melonjak di tengah meeting dan bersikap kurang profesional.
"Bagus dong. Gue bisa kerja di studio dan butik nyokap. Enak kali ya liat-liat karyawan yang bagian WO nyiapin nikahan. Gue bisa sambil nyicil konsep nikahan gue sendiri."
Gibran menggepuk bahu Ken. "Sape yang mau lo kawinin? Temen si Bella? Kasian bro masa depanya masih panjang."
Ken berdecak sebal. "Dia bukan temen Bell. Dia bahkan sudah dewasa."
"Gue belum percaya. Kali aja ini akal-akalan lo biar ngga kelihatan macarin bocah SMA." bantah Gibran. "Lagian umur baru 25 udah buru-buru banget sih." Gibran berdiri dan meninggalkan Ken yang masih sebal.
©©©
"Udah sampe aja. Nggak bolos kerja kan?" tanya Gea saat melihat Ken sudah duduk di meja yang berada di sudut dalam. Tempat yang akan menjadi pilihan terakhir orang-orang yang ingin bersantai atau sekedar menikmati jalanan yang lumayan lenggang.
"Aku nggak bolos kok. Kan lumayan deket dari sini. Tadi jam 6 kurang Aku udah keluar kantor." Ken mengusap tanganya. Ia mendadak gugup bertemu dengan Gea.
Tanpa merespon jawaban Ken, Gea berlalu menuju konter pemesanan. "Lemon squash sama pastry puff." sebut Gea.
Gadis itu kembali dengan nampan berisi pesananya. Tangan kanan Gea meraih gelas yang mulai berembun. Menyesap minuman dingin itu sampai setengah tanpa memperdulikan Ken yang setia menatap setiap gerak-geriknya.
"Ini udah sore, Ya. Kenapa minum es?" tegur Ken.
"Perut gue nggak kecentilan kaya perut lo, Ken. Gue nyemil es batu juga nggak papa." sungut Gea. Ia kembali menyedot minumanya setelah menyuap pastry puff kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, You! Again? (TAMAT)
Fiction générale"Yaya." Kepala Gea mendongak, berusaha menghalau air mata yang merebak di sepanjang lengkungan kelopak matanya. "Lo adalah pemicu mimpi buruk gue Ken." Gea mengusap kasar air mata yang mengalir di sebelah pipinya. "Gimana gue bisa hidup dengan tena...