Suara langkah yang mendekat mengundang decakan sebal dari Gea. Ken baru keluar kurang dari sepuluh menit. Tidak mungkin pria itu sudah berhasil mendapatkan ceri atau stroberi di supermarket meski letaknya sangat dekat dengan rumah Ken.
Tanpa menoleh, Gea bercedak sambil mengoleskan krim pada kuenya. "Jangan bilang Kamu nggak dapet ceri atau stroberi." Dia meletakan krim untuk meraih keju. "Ken hari ini ulang tahun Om Ben, ini kesempatan Kamu untuk berbaikan. Nggak baik loh musuhan sama orang tua sendiri.
Gea tersenyum menatap kuenya yang sudah 90 persen siap. Tinggal meletakan ceri atau stroberi yang sedang Ken beli. "Tapi jangan bilang kalau Aku yang bikin kue ini ya.""Kenapa?"
"Karena-" tubuh Gea menegang saat menyadari sahutan yang bukan suara milik Ken. Perlahan Dia menoleh dan mendapati orang tua Ken berdiri di belakangnya.
"Hai Bu Kiki, Pak Ben-" lidahnya seperti tertelan. Otaknya seakan mengalami gangguan karena tidak bisa memproses satu kata pun untuk di lontarkan.
"Maaf, Saya kira Ken tadi yang datang."
"Sayang Aku beli ceri, stroberi, beli kiwi juga sama- Mommy?" tanya Ken terkejut, sebelah alisnya naik. Lidahnya kelu untuk memanggil Daddy yang juga berdiri di samping Mommy.
Setelah kesepakatan untuk makan malam bersama di rumah Ken, Ben dan Kirana pergi ke halaman rumah Ken untuk menghampiri Bella dan Key yang tengah bermain dengan akuarium besar yang menjadi tembok pembatas antara ruang keluarga dan halaman belakang rumah.
"Kenapa nggak bilang kalau orang tua Kamu mau datang?" tanya Gea yang sudah kembali mendapatkan kemampuan berbicaranya.
"Aku nggak tahu Mommy akan datang. Di luar hanya ada mobil Mommy, Aku kira hanya Mommy yang datang."
"Ayo Kita mulai memasak." Kirana kembali masuk setelah memastikan Ben duduk tenang bersama Bella dan Key. "Kamu bisa temani yang lain house tour sementara Mommy dan Gea masak Ken."
Ken menatap Gea sangsi. Gadis itu mengangguk dengan senyuman lebarnya. "Aku nggak mau diare karena Kamu salah masukin sesuatu di makanan Kita." ledek Gea untuk mengusir Ken.
©©©
Ken memilih bermain dengan Bella dan Key yang masih asyik mengikuti gerak ikan yang berenang dengan lincah di dalam akuarium raksasa milik Ken. Key bahkan berkali-kali menjerit kesenangan melihat ikan di dalamnya.
"Dad, Bell mau dong di buatin akuarium kaya gini di kamar. Nanti Kamar Bell sekalian di renovasi pake tema finding nemo ya?"
Tubuh Ken menegang saat menyadari kehadiran Ben yang sudah berdiri di samping Bella. Dia masih berdiam diri dengan menggendong Key yang masih antusias menonton ikan.
"Akan Daddy pertimbangkan." jawab Ben kalem. "Ken we need to talk."
Ken menoleh terkejut. Dia melirik Bella yang juga menatap keduanya dengan awas. "Ayo Key sama Kakak. Kita bergabung sama Mommy dan Gege masak." tanpa menunggu persetujuan Ken, Bella meraih Key dalam gendonganya sebelum menuntun batita yang sudah bisa berjalan tertatih itu.
"It's worse right?"
"Huh?" Ken menatap laki-laki yang sudah menampakan kerutan di wajah tampanya.
"I hurts you too worse."
Ken kembali menunduk menatap sandal rumah yang Dia kenakan. Sandal yang mulai usang itu tampak menarik karena berhasil menyelamatkan likuid bening yang berdesakan ingin keluar dari kedua matanya.
"Ken, Kamu tahu selamanya Kamu adalah anak Daddy." keduanya masih berdiam diri di tempat semula mereka berpijak. "Daddy benar-benar minta maaf karena sudah seenaknya berbuat tanpa memikirkan perasaan Kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, You! Again? (TAMAT)
General Fiction"Yaya." Kepala Gea mendongak, berusaha menghalau air mata yang merebak di sepanjang lengkungan kelopak matanya. "Lo adalah pemicu mimpi buruk gue Ken." Gea mengusap kasar air mata yang mengalir di sebelah pipinya. "Gimana gue bisa hidup dengan tena...