Df 2.'Trauma'

18.3K 1.4K 276
                                    

Happy reading 🖤

•Maaf apabila ada kesalahan kata:')
•Semoga suka yaa🙏
•Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca🖤💁
•Bye byeee🖤

°Baca Dengan teliti agar kalian tidak bingung nantinya🤝

•••

"Bukannya udah jadi tugas lo buat jaga orang sakit? Kenapa pergi?" Tanya Defan.

Gea berbalik menatap Defan
"Lo kan benci banget sama gw, kenapa Lo mau gw yang jaga?" Tanya Gea balik.

"Bukannya Lo yang bilang tadi dikantin? Lo ga bakal ninggalin gw apapun yang terjadi?" Telak Defan.

Gea menghela nafasnya kasar lalu duduk dibangku, entah manusia apa yang Gea tengah hadapi. Dia kadang membenci sikap Defan yang seperti ini, mengatakan benci diwaktu yang sama.

"Macaron tadi mana?"

Gea mengangkat kepalanya
"Udah gw buang" Sautnya.

"Kenapa dibuang?"

"Udah jatuh. Kotor" Jawab Gea lagi.

Gea memfokuskan pikirannya pada ponsel, dia tengah menonton drama Korea kesukaannya. Defan terus menatap Gea yang mengacuhkannya.

"Def, kayaknya gw mundur deh...gw tau lo ga bakal pernah suka sama gw, udah hampir tiga tahun gw terus ditolak, dan sekarang gw mundur. Karena gw tau Lo malu karena terus gw kejar-kejar" Pungkas Gea.

"Oh" Hanya itu yang Defan katakan setelah ucapan panjang lebar Gea.

Defan membuang pandangannya, Gea bangkit dari duduknya.

"Gw keluar ya, nanti gw panggilin petugas lain" Ucap Gea lalu pergi dari sana.

"Bangsat" Batin Defan.

Gea keluar dan terkejut melihat teman-teman Defan ada didepan UKS. Mereka berdiri saat melihat Gea keluar.

"Jagain Defan ya, kalau ada apa-apa panggil petugas lain" Ucap Gea lalu pergi.

Kokoy menatap kepergian Gea dengan bingung, setelahnya mereka masuk kedalam.

Gea berjalan menyusuri koridor sampai dilapangan dia melihat Yudis tengah bermain basket bersama teman-temannya. Salah satu dari mereka memanggil Yudis atas kedatangan Gea.

Yudis menoleh kebelakang, dia tersenyum lembut lalu menghampiri Gea.

"Lama lo. Beliin gw minum" Tuturnya.

Gea menoyor kepala Yudis sembari tertawa "Emang gw babu Lo"Gerutunya.

Yudis tertawa lalu membawa Gea duduk dipinggir lapangan.

"Lo diem-diem disini, gw mau latihan sebentar. Defan lagi sakit kan? Jadi gw yang disuruh jaga dulu" Ucap Yudis.

"Iyya" Yudis kembali ke teman-temannya, mereka terlihat menggiring basket dengan santai.

Gea kembali memikirkan tentang perkataannya tadi kepada Defan, apa benar dia bisa jauh dari Defan? Tapi sikap Defan membuatnya yakin kalau perjuangan Gea sia-sia selama ini.

Alasan Gea tidak pantang menyerah untuk mendapatkan Defan yaitu, Defan memiliki sifat yang jauh dari kebanyakan laki-laki. Dia hanya menyayangi ibu dan adiknya saja, itu tandanya Defan tidak akan bisa mencintai wanita lain selain pilihannya. Walaupun terkenal dingin, Defan tetap ramah dengan orang yang dekat dengannya. Terkecuali dirinya.

D E F A N D R A [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang