HAPPY READING!
RAMAIKAN!✧\(>o<)ノ✧
Seorang laki-laki tampan tengah menggiring bolanya kedepan, Kawan-kawannya berjaga disampingnya menghadang lawan. Dengan seringai kecil dia melompat cukup tinggi, dan.
Gol!
Dia berhasil mencetak gol diring lawannya, Dia menoleh kebelakang lalu melempar bolanya.
“Latihan kali ini cukup.” Titahnya lalu minggir kepinggir lapangan.
Anak-anak yang lainnya juga keluar dari lapangan untuk beristirahat.
“Def, ausss.” Tutur kawannya kepada Defan.
YESS, Defandra. Bocah songong diumur 11Tahun lalu yang berani memukul temannya dan melawan ucapan orang tua temannya sendiri.
“Kar, Aga tuh.” Ledek Opang Alias Danial.
Laskar menoleh lalu kembali membuang wajahnya, Dia hanya menganggap Agatha sebagai adiknya. Tak lebih, Agatha selalu mengejarnya dari mereka kecil. Padahal Laskar tidak ada rasa lebih selain Rasa seorang kaka.
“Ka Laskar.” Panggil Agatha lalu duduk bersila disamping Laskar.
“Ga, minumnya buat Abang sini,” Pinta Defan.
Agatha menggeleng, dia malah memberikannya pada Laskar yang mengacuhkannya.
“Ini buat Ka Laskar.” Cicitnya.
Laskar mengambil botol itu lalu melemparnya pada Defan. Defan sama sekali tidak kesal melihat sikap Laskar terhadap Agatha, dia juga kurang suka kalau Agatha berhubungan dengan Laskar. Sifat mereka berbanding terbalik.
“Defan?”
Defan melempar botolnya dengan kasar. Sipengganggu itu mulai muncul. Dia berdiri dan terlihat seorang perempuan dengan rambut tergerai menghampirinya dan dengan kotak berisikan Macaron cantik.
“Def, ini buat Lo. Dimakan ya.” Ucapnya lembut.
“Berapa kali sih gw bilang sama Lo? Gw ga suka Macaron pemberian Lo!” Bentak Defan.
“Gw cape Ge, Gw cape Lo kejar-kejar gini. Gw malu Ge.” Ucap Defan dengan ketus.
“Def. Lo jangan gitu dong, niat Gea kan baik,” Sela Kokoy.
“Diem lo.” Saut Defan.
Gea hanya diam, dia menunduk menatap kotak macaronnya. Defan selalu menolak sejak kelas 1 SMA. Dia tau penyebab Defan tidak menyukainya, dia cupu dan culun. Lipstik saja dia tidak pakai. Hanya bedak itupun bedak baby.
Bug!
Defan memegangi tengkuknya saat sebuah sepatu melayang lalu menghantam kepalanya kuat. Dia menoleh kebelakang lalu memutar bola matanya malas.
“Lo ngapain sih Bi?!”Tanya Defan.
Gadis bertampang tomboy namun cantik dan jutek itu menghampiri Defan dengan sebelah kakinya yang tidak menggunakan sepatu karena sudah dia sambit kepada Defan.
“Sama cewek tuh jangan kasar Ka Defan! Nanti Bianca bilangin Aunty Aleta lho!” Ancamnya.
“Lo juga nanti gw bilangin om Bara, kalau di sekolah bolos terus.” Ketus Defan.
“Ih, sotoy! Ka Gea. Ayo, jangan di sini. Panas__BANYAK SETAN.” Hardik Bianca lalu menyeret Gea pergi.
Hanya Bianca, Agatha dan Laskar yang berani membentak seorang Defandra.
Bianca perempuan tapi nyalinya seperti nyali serigala, tak pernah merasa takut. Tapi dia seorang sad girl karena pernah ditolak oleh seseorang yang dia suka, siapa lagi kalau bukan Japri alias Jeffry temannya yang asik menggoda Tery dipojok lapangan.
Agatha berdiri lalu menghampiri Defan, dia bertolak pinggang didepan Defan.
“Jangan masuk kamar Aga malam ini! Aga marah sama Abang!” Titahnya lalu beranjak pergi.
Defan terbiasa main kekamar Agatha agar bisa membantu Agatha mengisikan prnya, diumurnya yang masih 18Tahun dan Bianca yang berumur 17 Tahun. Mereka cukup memiliki otak yang kurang penuh alias oon.
“Ga! Abang minta maaf!”Teriak Defan.
“Bodo amat! Ngomong sama bo'ol” Saut Agatha seraya menepuk bokongnya sambil berjalan.
Defan menghela nafasnya kasar lalu berlari mengejar Agatha, dia merangkul Agatha dengan tangan panjangnya.
Dia bahkan melupakan. Opang, Evan, Japri, Laskar, Gilang, dan Kokoy yang malah diam layaknya kambing.
“Ish! Apaan si lo Koy! Bau ketek Lo!” Gerutu Gilang saat Kokoy merangkulnya.
“Ah yang bener? Coba sini Cium, Cup cup cuppp.” Kokoy meledek Gilang dengan mencoba menciumnya.
Evan dengan jail malah menempelkan kedua kepala mereka.
“AAAAAAA-NJING!” Teriak Kokoy lalu menjauhkan wajahnya dan mengusap bibirnya.
“Iuuuuuuh Pipi gw ternodai.” Raung Gilang dengan mengusap pipinya dari kecupan Kokoy.
Kokoy mengambil tanah lalu mengusapkannya pada bibirnya.
“Jorok banget Lo Koy. Siapa tau ada tai kucing disitu.” Tutur Opang merasa geli.
“Lebih baik kena tai kucing dari pada kena tai tirex.” Saut Kokoy lalu membersihkannya dengan air.
“Suttt suttt!!” Gilang menujuk Laskar yang tengah tersenyum sendiri dengan jari-jari yang menarik turunkan layar ponselnya.
Kokoy berdiri lalu
“Laskar Syahreza! Stop berhalu nak, Apakah dunia mu tidak semenyenangkan Duni wetpet? Mari kita buat duniamu semenyenangkan dunia wetpet?!” Tutur Kokoy.“Ganggu Lo setan.” Gerutu Laskar lalu berdiri dan meninggalkan mereka.
“Gitu-tuh, kebanyakan baca plus plus jadi miring otaknya.” Gurau Gilang.
“DIEM LO TIREX!.” Omel Kokoy merasa masih kesal akan kejadian tadi padahal yang salah Evan.
•••
Maaf yaa kalau kedikitan:) Tunggu chapeter selanjutnya yang tinggal dipublish doang🤣
Mungkin untuk selanjutnya chapeter perkenalan cast yaa:)
Komen kalau kalian penasaran sama kelanjutannya 🖤🙆❤️
Menurut kalian disini siapa yang bakal gantiin posisi
•Bara?!🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
D E F A N D R A [END]✓
Novela Juvenil(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) #43 [Fiksi Remaja] September 2020🌙🌻 #6 [Hurt] September 2020🌙🌻 #13 [Receh] September 2020🌙🌻 #5 [Agatha] September 2020🌙🌻 #3[Gea] September 2020🌙🌻 #4[Laskar] September 2020🌙🌻 #49[Dark] September 2020🌙...