Df 49. 'Cinta yang sesungguhnya'

7.9K 920 471
                                    

Df 49.
'Cinta yang sesungguhnya'

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca! Jangan menjadi pembaca gelap 🖤

Untuk Defandra kali ini aku akan berikan sedikit kalimat dari Kokoy.

Lepaskan mereka yang pantas dilepaskan, Dan pertahankan mereka yang memang pantas untuk dipertahankan
-Kokoy

23.11.20
19:30Pm

•••

“Yang,”

“Ih Defan apasih, geli tau.”Gerutu Gea saat Defan terus memanggilnya dengan sebutan 'Yang'

Defan menghela nafasnya kasar
“Begini salah, begitu juga salah. Hidup gini banget ya, Kalau kita nikah sekarang pasti kita ga gabut Ge...”Ujar Defan.

“Def, jujur sama aku. Apa yang kamu alamin setelah kecelakaan? Sikap kamu bener-bener buat aku ga percaya kalau ini Defan.”Ucap Gea membuat Defan menoleh manatap Gea dalam.

Defan menegakan tubuhnya, dia meraih sebelah tangan Gea lalu dia genggam.

“Kamu yakin mau denger semuanya?”Tanya Defan dan Gea mengangguk.

“Ok, aku bakal ceritain.”

*Flashback on*

Defan mencoba membuka kedua matanya yang sangat berat, Suara orang-orang sudah mulai jauh. Terutama suara Bundanya yang sedikit demi sedikit menjauh dan itu berhasil membuat Defan menangis dihatinya.

Teriakan terus dia coba agar semua orang menyadari kalau dia sadar sekarang.

“Abang!”

Defan membuka matanya dan disambut dengan wajah mungil bocah perempuan dan bocah laki-laki. Dia naik keatas brangkar Defan kemudian menepuk-nepuk pipi Defan.

“Abang mau ikut Athena sama Athana terus sama Bang Dafin ga?”

Defan bangun lalu meraih tubuh Athena kemudian memeluknya erat, Air mata Defan keluar begitu saja saat Athena memanggilnya Abang tadi.

“Abang, Abang jangan ikut nenek-nenek tua itu. Dia jahat tau! Athena ga suka!”

“Siapa?Rujma?”

“Iyya! Nenek peyot!”Cicit Athena.

“Nenek sihir!”Saut Athana.

Defan tertawa kecil lalu mencium puncak kepala Athena, Wajahnya benar-benar mirip Bunda dan adiknya Agatha.

“Abang, Tapi banyak yang sayang sama Abang...Athena ga mau nanti liat Bunda nangis, Abang balik bobo ya. Tapi janji! Ga boleh nakal! Ga boleh jahat! Ga boleh___Emmm. Bang Athana! Apalagi?”Ujar Athena masih bingung.

“Ga boleh jutek,”

“Tapi Athana jutek sama Abang.”Saut Defan.

“Karena Abang yang bunuh Athana sama Athena.”Saut Athana.

Defan turun kemudian meletakan Athena disebelah Athana, Defan meraih pundak mungil Athana dia menatap dalam pada mata setengah biru itu.

“Gimana kalau Abang ikut aja? Kan Abang juga yang bunuh Athana. Buat nebus dosa Abang, gimana?”

“Ga boleh, Abang ga boleh ikut kita! Sana pergi!”Usir Athana.

Defan tersenyum kecil lalu mencium pipi Athana yang bertampang jutek dan sangat menyebalkan itu.

D E F A N D R A [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang