Df 6.'Spesial Day'

15.8K 1.3K 490
                                    

Happy reading 🖤

•Semoga sukaa☺️
•Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca ya ❣️❣️
•RAMAIKAN jugaa🖤
•Siapkan tisu🙃Akan ada bawang dibawah sana yang terjatuh🙃
•Bye Byee🖤🤟🏻


"Lo bakal jadi satu-satunya hologram yang selalu gw sukain" -Defandra

✧\(>o<)ノ✧

“Lo ada masalah apasih Def sama gw?”Tanya Gea seraya berdiri menghadap Defan.

Defan menarik tangan Gea membawanya keRooftop sekolah. Laskar dan yang lainnya langsung mengejar dibelakang, takut-takut Defan melakukan hal gila yang bisa membahayakan Gea.

“Defan! Lepas! Sakit Def!” Ujar Gea seraya melepaskan tangannya dari genggaman Defan.

Defan berhenti disaat menginjak anak tangga ke5. Defan menoleh kearah Gea lalu menggendongnya ala bridal style. Tentu itu membuat jantung Gea berdisko.

“Defan! Turunin Def” Pinta Gea.

Defan menulikan pendengarannya, dia berjalan menaiki anak tangga yang cukup banyak hanya untuk sampai dirooftoop.

Defan membuka pintu keluar Rooftop, dia membawa Gea kesana, setelah sampai Defan baru menuruni Gea. Teman-temannya sudah sampai dan tengah mengatur nafasnya.

“Lo bener pacaran sama Yudis?”

Gea mendongak menatap Defan dengan pandangan buram karena terpapar sinar matahari siang hari. Defan mengangkat sebelah tangannya untuk menutupi sinar matahari itu agar tidak membuat Gea kepanasan.

“Jawab Gea” Titah Defan karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Gea.

Gea tersadar lalu mengangguk
“ya, gw pacaran sama Yudis”Jawab Gea.

“Putusin Yudis, jadian sama gw”

Dor!

Nafas Gea tercekat mendengarnya, jantungnya sudah seperti habis lari maraton. Tatapan Defan menatap intens pada Gea, membuat Gea sulit bernafas normal.

“S-sorry gw ga bisa” Gea hendak berjalan meninggalkan Defan namun Defan sudah lebih dahulu mencekal kembali pergelangan tangan Gea.

“Gw tau Lo cuma pura-pura pacaran sama Yudis. Lo cuma mau bukti dari gw kan?” Tutur Defan menohok.

“Pura-pura atau enggak, itu bukan urusan Lo Def” Jawab Gea tak kalah menohok.

Gea melepaskan Cekalan tangan Defan, dia dengan angkuh menatap Defan yang jauh lebih tinggi darinya.

“Gw ga tau tujuan Lo ngelakuin ini apa, yang pasti gw ga akan mau nerima Lo”Cicit Gea.

“Walaupun gw pernah nyelametin nyawa Lo?” Tanya Defan sinis.

Gea tertawa meledek
“Gimana gw mau sama cowok modelan kayak Lo, perhitungan banget” Saut Gea.

“Lo mau bukti apa Ge?” Tanya Defan.

“Gw ga butuh bukti, sikap Lo aja udah cukup bukti kalau Lo emang ga pernah suka sama gw” Ujar Gea.

“Kalau gw ga suka sama Lo, ngapain gw bela-belain nyelametin Lo ditengah-tengah hujan dalam keadaan gw yang masih sakit waktu itu?”

Gea terdiam, matanya menoleh kebelakang Defan. Teman-temannya hanya mengangguk. Gea tidak tau harus menjawab apa, dia takut kalau Defan hanya mempermainkannya saja.

D E F A N D R A [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang