Defandra 60 (End)✨

11.5K 1.1K 743
                                    

Df 60

Song : Before you go - Lewis

End

Sebelum membaca yu kita beristighfar ramai-ramai agar tidak mengirimkan santet online:")

Baca Bismillah dulu ya biar hati lebih tenang:")

Yu bisa yu baca dan ramein❤️🔫

Terimakasih ❤️

Note!

(Baca dengan teliti pemberitahuan dibawah biar ga salah paham)❤️

•••

Jerman - 4 Bulan kemudian.

Defan tersadar saat dirinya berada disebuah kamar inap rumah sakit. Matanya membuka perlahan menyesuaikan cahaya yang menusuk ke matanya langsung.

“Gea,” Kata pertama yang terdengar dari bibir Defan setelah 4 Bulan dia koma.

Gadis yang tadi tengah duduk disofa sambil memainkan ponselnya kini mendongak ketika mendengarnya.

“Defan?” Gadis itu mendekat lalu meraih tangan Defan.

“Defan kamu bangun sayang?”Tanyanya dengan sebulir air mata yang turun.

Defan mengangguk lemah, dia mencopot selang pernafasannya. Dia menghirup udara disana lalu menoleh pada gadis itu.

“Ge, yang lain mana?” Tanyanya.

Gea mengerutkan keningnya
“Yang lain? Siapa?”

“Laskar, Opang, Japri, Evan, Gilang, dan Kokoy. Mereka kemana?” Tanya Defan.

Gea menahan isakannya sekuat tenaga. Dia tersenyum lalu mengusap pipi Defan.

“Kamu bangunnya kelamaan, mereka lagi kuliah.”Ucap Gea.

“Nanti kita kesana ya, kamu mau kan temenin aku?”

Gea semakin tidak bisa menahan isak tangisnya. Dia menggeleng lalu mencium punggung tangan Defan.

“Kita ada dijerman Def, kita pergi waktu kita graduate. Jadi temen-temen ga bisa liat kamu sebelum kita pergi,”

Ucapan Gea barusan membuat Defan mengeluarkan air matanya.

“Ge, mereka ga liat aku?”

“Enggak Defan, waktu itu kondisi kamu bener-bener drop. Kamu koma,”

Gea membantu Defan yang ingin sekali duduk, Defan akhirnya bisa duduk kembali setelah 4 bulan lamanya dia tertidur diatas ranjang rumah sakit.

“Aku pasti banyak ngelewatin peristiwa penting ya Ge?”Tanyanya yang mampu membuat Gea banjir air mata.

Gea menutup bibirnya yang tak sengaja mengeluarkan isakannya, tangan lemah Defan terulur mengusap air mata Gea.

“Jangan nangis, nanti aku ikut nangis gimana?”Ucapnya.

Gea menggengam erat tangan Defan yang ada dipipinya, dia mencoba tersenyum kearah Defan lalu dia mencubit lembut pipi Defan.

“Ga boleh, Defannya aku ga boleh nangis.”Ucap Gea membuat Defan terkekeh.

Defan tersenyum manis kearah Gea, Gea mendongak mencoba menahan air matanya yang ingin kembali keluar saat melihat senyum Defan lagi.

Gea memaksakan kakinya untuk turun dari ranjang Defan, dia berjalan menuju sofa kemudian dia mengambil buket bunga yang selalu dia bawa setiap dia mengunjungi Defan.

D E F A N D R A [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang