Df 37.' She's our queen'

8.5K 1K 186
                                    

Df 37
She's our queen🌙🌻

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca ya ❣️ Jangan menjadi pembaca gelap 🖤

Maaf apabila masih banyak Typo-Typo berterbangan 🙏🖤

Jangan lupa untuk selalu ramaikan disetiap chapeternya yaa🖤🙂Semakin ramai akan semakin cepat Author Update 🖤

Badai dihadapanmu tidak akan menakutkan kalau kau tidak menganggap itu sebagai badai
-Df37🌙🌻

•••

Sudah berkali-kali panggilan telfon dari Gea Defan abaikan, begitupun teman-temannya yang mencoba menelfon Defan abaikan. Sekarang Defan tengah duduk menghadap monitor.

"Dari arah sana akan ada Shayna dan Bram. Mereka akan mengepung bersama pembunuh bayaran yang sudah ku panggil. Dan dari depan akan ada Defan dan dari belakang akan ada Atala...Aku sudah memastikan kalau mereka tidak mempunyai keluarga dan hidup sebatang kara...dan Yah, musuh kita ternyata hanya ada 4Orang yang selamat dari kecelakaan itu dan mereka semua cacat permanen tetapi mereka masih memiliki dendam pada keluarga Lazaros"

"Jadi? Negara mana aja yang harus kita datangin Rujma?"Tanya Defan.

Rujma menunjuk negara Jerman, Singapura, Rusia, Dan Indonesia.

"Dan Oskar ternyata hidup disini"Tunjuk Rujma pada negara Indonesia.

"Berarti negara terakhir yang kita tuju itu Indonesia?"Rujma mengangguk.

"Dan aku tidak akan membiarkan Atala, Bram, Dan Shayna ikut campur di Indonesia"

"Maksudmu? Defan?"Tanya Atala dan Rujma mengangguk.

Dengan berat hati Rujma mengeluarkan sebuah flashdisk lalu memasukannya kedalam laptop dan membuka sebuah file 56Tahun yang lalu.

*Flashback on*

"Nyonya? Ini nama-nama siapa? Bagus-bagus sekali"Ucap Rusnih sembari mengarahkan kamera pada papan.

"Bagus? Ini nama-nama keturunanku kelak! Bagus bukan? Atalarik! Wah! Aku berharap Lazio memiliki seorang putra dan diberi nama Atalarik. Lalu Atalarik memiliki seorang putra dengan nama Defandra. Dan Defandra memiliki anak perempuan yang akan menjadi manusia yang akan aku berikan nama-"

"Kau sudah gila? Lazio saja masih memakan nasi merah"Saut Sam.

"Ya! Pa tua! Kau tau apa?!"Ledek Fedrika.

"Kau yakin Lazio akan memiliki anak laki-laki?"

"Ya, aku sangat yakin. Ah, membayangkan anaknya nanti yang sangat tampan dan berwibawa membuatku ingin terbang melampaui waktu dan melihat anak itu. Semoga aku masih hidup nanti"

"Kau akan mati nenek-nenek"Ledek Sam.

"Kau yang mati duluan! Aku akan hidup menjadi gadis cantik"Saut Fedrika.

"Menurutmu, nama mana yang cocok untuk seorang sepertimu?"Tanya Sam.

Fedrika tampak berfikir sembari menjentikan jarinya didagu kemudian dia menunjuk nama Defandra.

D E F A N D R A [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang