Df 33. 'Your Smile'

8.9K 1K 311
                                    

33
Your smile

[SilvianaTantri]

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca ya ❣️ Jangan menjadi pembaca gelap 🖤

Jangan lupa juga follow akun Wp Author❤️❤️❤️

Selamat membaca dan semangat ptsnya❤️

(Senyummu canduku, Tatapanmu membunuhku)🌙🌻

-Defandra.33

•••

Mata yang sembab ditutup dengan sebuah kacamata hitam menatap lirih pada sebuah pusara dihadapannya. Sebuah senyum tipis terukir manis disudut bibirnya.

“Mamah yang tenang yaa, Kokoy janji bakal wujudin permintaan mamah”Ucapnya membuat semua orang menatap sedih.

“你想跟我们一起来吗?”
(Apakah kamu ingin ikut bersama kami?) Tanya kakek Kokoy.

Kokoy berbalik lalu memeluk kakeknya, Kakeknya yang sangat merindukan Kokoy akhirnya membalas pelukan Kokoy.

“不,我可以解决这个问题”
(Tidak, Aku bisa menyelesaikan masalah ini) Balas Kokoy dengan langsung melepaskan pelukannya.

Berbeda dengan Nenek Kokoy yaitu ibu dari Yuna, Dia menatap benci dan murka pada Mila yang mana adalah ibu dari Yudha.

Aleta melangkah perlahan kemudian menepuk pundak Kokoy. Kokoy berbalik menatap Aleta.

“Jangan sedih terus ya Koy, Masih banyak yang sayang sama Kokoy. Tante contohnya” Kokoy mengangguk kemudian tersenyum.

“Iyya Tan, makasih yaa”Aleta mengangguk kemudian pergi meninggalkan pemakaman.

•••

1 Minggu Kemudian.

“Defandra! Dimana buku kamu?!”Omel sang guru saat tak melihat tas Defan.

“Diotak Bu.”

Guru itu menggeram kesal kemudian melemparkan penghapus papan dan Defan dengan sigap menghindari penghapus yang terbang kearahnya.

“Ga kena,”Ledeknya dengan menjulurkan lidahnya membuat semua siswi ada yang merasa was-was dan ada yang tengah cekikikan melihatnya.

“Defan! Keluar dari kelas saya sekarang!”Omel sang guru.

Defan berdiri kemudian membuka semua kancing kemeja bajunya membuat semua siswi menutup matanya tapi ternyata Defan memakai baju hitam polos. Defan beralih menarik dasinya kemudian mengikat dikepalanya.

Dia keluar dari bangku dengan mencolek pipi Gea dan pergi menghampiri guru itu.

“Dari tadi aturan Bu,”Tuturnya.

“Dasar gila!”

“Bu, ibu boleh galak sama saya tapi jangan sama calon istri saya,”Guru itu mengerutkan keningnya bingung. Defan tertawa kemudian berbalik dan menunjuk Gea “Tuh Bu, awas aja ibu galak. Saya tuker tangan sama kaki ibu.”Ucap Defan kemudian melangkah pergi.

D E F A N D R A [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang