Df 57. 'Kejujuran Defan'

7.6K 940 437
                                    

Df 57
'Kejujuran Defan'

Happy reading!

•••

Ujian Nasional sudah selesai kemarin, hari ini masuk hari dimana semuanya mempersiapkan graduate mereka. Anggota Zeuz berpartisipasi dalam mempersiapkan graduate yang akan diadakan minggu depan.

Dan pagi ini juga Defan bangun saat jam menunjukan pukul 8:30 Am. Guru memperbolehkan mereka datang sebisa mereka dan akhirnya Defan memilih datang lebih siang.

Defan turun dari kasurnya lalu pergi menuju kamar mandi, dia bersih-bersih selama 15menit setelahnya dia berganti baju kemudian dia pergi dari kamarnya.

Alih-alih pergi kebawah untuk sarapan, Defan dibuat terkejut oleh dua bocil yang tengah berdiri didepan kamarnya dengan memegangi uang.

"Om! Jajan yu,"Ajak Alea.

Defan menghela nafasnya kemudian dia menunduk "Om mau kesekolah dulu ya, jajannya nanti aja." Ujar Defan.

"Yaudah Alea ikut ya, Alea bt dirumah. Aslan ga boleh dicubit, males." Ucap Alea sambil bersedekap dada.

"Yaiyalah, kalau Alea berani cubit Aslan. Nanti Alea om jadiin makanan Fedrioz mau?"

"Ih! Psycho!"Teriak Arnold sambil berlari menjauh.

Defan tertawa lalu menggendong Alea turun sedangkan Arnold sudah lebih dulu turun dan mengumpat dibelakang Aderaldo.

"Dady, masa Om Defan mau jadiin Alea makanan Fedrioz..." Ucap Arnold mengadu.

"Ko ngadunya ke Dady? Ngadunya ke Om Aderald sana kan dia Dadynya Alea..." Saut Aderaldo.

Arnold menggeram kesal lalu mencubit kaki Dadynya kemudian dia berlari menuju Aderald.

"Om! Masa Alea mau dijadiin makanan AAAAAAAA!!!MOMY!!!!" Teriak Arnold tiba-tiba saat melihat Fedrioz turun bersama Agatha.

Agatha yang jail langsung menggendong Fedrioz, membawanya kehadapan Arnold yang semakin histeris.

"HUAAA!!DADY!!!"Teriak Arnold berlarian kearah Aderaldo.

Aderaldo terbahak melihatnya, dia mengangkat tubuh Arnold kemudian memeluknya. Agatha sendiri tampak puas kemudian melepaskan Fedrioz.

Agatha berjalan menuju bundanya, dia duduk disisi bundanya kemudian dia meraih Aslan.

"Ulululuuuuu!!!!" Dengan gemas Agatha mengusel-usel pipi merah Aslan.

"Lucu banget sih! Adenya siapa?!"

"Minjem dong," Pinta Galang membuat Agatha mendongak.

"Dikira mainan kali," Gerutunya sambil menyerahkan Aslan.

Defan berdiri sambil melepaskan Alea, dia berbalik menghampiri Galang yang tengah menggendong Aslan.

"Heh jelek, ikut yu. Kesekolah,"

"Siapa yang jelek?"Tanya Aleta.

"Aslan lah, siapa lagi." Saut Defan enteng.

"Coba ngomong sekali lagi," Ucap Aleta sambil mengangkat buku ditangannya tinggi-tinggi.

Defan tertawa lalu memeluk Bundanya "Bercanda Bunda, marah-marah mulu. Cepet tua nanti," Ledek Defan diakhiri sebuah kecupan singkat dipipi bundanya.

"Ayah?" Panggil Defan saat ayahnya tak terlihat diruang tamu.

"Ayah! Minta uang!" Teriak Defan.

"ATALA! MINTA UANG!"

Defan berbalik lalu tertawa kemudian dia lari karena ayahnya yang langsung turun dari tangga membawa gesper.

D E F A N D R A [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang