D E F A N D R A [END]✓

Df 22.'Perubahan'

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca ya ❣️ Jangan menjadi pembaca gelap 🖤🤗❤️

Bagaimanapun komentar dan Vote kalian itu mendukung author untuk nulis cerita Defandra 🙏

•••

Defan turun dari motornya bersama kawan-kawannya. Mereka baru saja tiba dirumah Defan, mereka berniat untuk menjenguk Aleta yang masih sakit.

“Tuan”Panggil Bi inah.

“Ya Bi?”

Bi Inah menyuruh Defan mendekat. Bi Inah lantas membisikan Defan sesuatu yang membuat Defan menatap keluar pintu ruang tamu yang menghubungkan dengan taman disamping rumahnya.

Defan mengangguk faham lalu menghampiri Aleta yang ternyata tengah duduk disana. Defan mengernyitkan dahinya saat mendengar isakan kecil keluar dari bibir Bundanya.

Defan berjalan perlahan mendekat, Dia menatap sesuatu didalam ponsel yang tengah Bundanya itu pegang.

Rahang Defan menggertak kesal saat melihat Bundanya mengirim pesan dan hanya dibaca oleh Ayahnya.

“Bunda”

Aleta tiba-tiba membalikan ponselnya lalu menghapus air matanya. Dia berbalik lalu tersenyum lembut.

“Defan udah pulang??”Tanya Aleta.

Defan mengangguk lalu duduk disamping Aleta. Dia mengambil lembut ponsel Aleta kemudian membacanya. Kenapa ayahnya berubah seperti ini??Chatnya pun terdengar kasar.

Aleta
Kamu pulang makan siang ga?

Atalarik
Ga

Aleta
Kenapa?Banyak kerjaan ya?

Atalarik
Males aj

Aleta
Tapi aku udah masak lho

Atalarik
Mkn sma ank-ank aj

Aleta
Serius ga mau makan dirumah?

Atalarik
Bawel banget sih jadi perempuan!

Aleta
Ya aku cuma nanya ko, kalau ga mau yaudah gausah marah-marah

*Read

Defan meletakan ponsel Aleta dengan lembut, sejujurnya hatinya tengah dibakar rasa marahnya. Hanya saja dia tidak mau menunjukannya pada Bundanya karena takut membuat dia kepikiran.

“Eh ada temen-temen Defan juga?”Tanya Aleta saat melihat teman-temannya tengah berdiri kaku dipintu.

“Saya pacarnya tan”Balas Kokoy.

Aleta terkekeh lalu bangun dan menghampiri mereka. Aleta mengajak teman-teman Defan duduk disofa. Defan masih duduk dibangkunya dengan ditemani Laskar disisinya.

“Tante, Japri punya tebak-tebakan nih”Ucap Japri.

“Boleh tuh”Balas Aleta.

“Tau ga? Ada bintang lebih indah dibanding Sirius atau Alpha”Ucap Japri.

“Emang ada lagi?”Tanya Aleta dan Japri mengangguk.