Df 44. 'it's me'
Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca yaa❤️Jangan menjadi pembaca gelap yang baca tanpa meninggalkan jejak👁️
Ga rugi kan kalian kasih bintang untuk menghargai sedikit karya aku?:')
Yu biasakan hargai karya orang-orang ❤️Dengan memberikan bintang dan komentar kalian❤️
See u❤️
Jadi aku itu berat. diam dibilang tidak perduli, dan nangis dibilang cengeng.-Gea
-Df44🌙🌻
•••
G
ea menyingkirkan jaket itu dari matanya, dia mendongak menatap laki-laki dihadapannya. Sebuah senyum terukir indah disana, laki-laki itu tersenyum menunjukan lesung pipinya. Air mata Gea seakan terhipnotis oleh senyum itu sehingga membuat mereka keluar tanpa Gea minta.
“Apa kabar?”
Suara berat itu membuat pertahanan diri Gea runtuh. Air mata Gea luruh bersatu dengan air hujan, bibirnya bergetar menahan tangis menyadari ini adalah salah satu halusinasi Gea lagi.
“Wahhh...Kayanya gw harus kepesikolog nih,”Pungkas Gea sembari menyeka air matanya lalu membuang pandangannya.
Gea menepuk-nepuk pipinya mencoba membuat dirinya sadar, dia mencubit kecil pipinya dan ternyata sakit! Gea kembali menoleh kebelakang dan ternyata benar, dia berhalusinasi. Lagi.
Hatinya kembali nyeri begitu menyadari ini terlalu nyata untuk dia alami lagi. Gea mengepalkan tangannya mencoba menahan amarah pada dirinya sendiri yang terus-menerus berhalusinasi tentang Defan.
“Sampai kapan Ge?! Sampai kapan Lo mau terus dihantui bayang-bayang Defan?!Bego!”Umpatnya terus menerus dibawah guyuran hujan.
“Woi Gea!”Teriak Kokoy dari atas.
Gea memberhentikan tangisnya lalu mendongak menatap Kokoy yang jauh ada diatas, dia menarik sedikit jaket itu untuk melindungi matanya dari hujan dan alhasil dia bisa melihat Kokoy dengan jelas.
“Kenapa?!”
“Lo bawa baju ganti ga?!!”Tanya Kokoy sambil berteriak.
“Enggak! Kenapa?!”
Kokoy tiba-tiba melemparkan kunci kebawah dan terjatuh tepat dihadapan Gea, Gea segera mengambil kunci itu kemudian menatap Kokoy lagi.
“Ini kunci apa?!!”
“Loker gw! Lo ambil Kemeja sekolah gw aja!”
“Ga mau!”
“Pake! Mau Lo masuk angin nanti?!!”
“Y-yaudah! Makasih!”
“Ya!”
Kokoy kembali masuk kedalam kelas, Gea berdecak kesal kenapa guru tidak membiarkannya balik kekelas?! Jelas-jelas hujan derasa sekarang.
“Bodo amatlah!”Gerutu Gea lalu meninggalkan lapangan.
Disepanjang koridor Gea meratapi jaket ditangannya itu, Gea dengan iseng menghirup aroma parfum yang ada dijaket hitam itu dan ternyata parfum yang ada dijaket hitam sangat mirip dengan parfum pada baju Gea malam tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E F A N D R A [END]✓
Novela Juvenil(BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) #43 [Fiksi Remaja] September 2020🌙🌻 #6 [Hurt] September 2020🌙🌻 #13 [Receh] September 2020🌙🌻 #5 [Agatha] September 2020🌙🌻 #3[Gea] September 2020🌙🌻 #4[Laskar] September 2020🌙🌻 #49[Dark] September 2020🌙...