Prologue 1.1

107K 8.1K 297
                                    


"Kenapa kita harus seperti ini?" tanya Damien tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kita harus seperti ini?" tanya Damien tiba-tiba. Starley menatap Damien dengan tatapan tajam.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti," jawab Starley dingin. Lalu dengan cepat, Starley memutuskan kontak matanya dengan mata gelap Damien.

"Kau mengerti apa maksudku, cupcake," seru Damien dengan nada rendah. Starley mencoba terlihat tidak terpengaruh dengan panggilan Damien itu, walaupun sebenarnya saat ini jantungnya berdetak begitu cepat dari biasanya.

"Tidak, aku tidak mengerti."

Starley sedikit tersentak ketika ia dapat merasakan kehangatan tangan besar Damien di sikunya. Seperti menahan Starley agar tidak kabur lagi kali ini. Akhirnya Starley kembali menatap Damien, dengan tatapan datar.

"Mr. Mavros, sudah ku bilang, aku memiliki kekasih," jawab Starley.

Dia berbohong, dia tidak punya kekasih. Tapi ia harus berkata seperti itu untuk mendorong Damien. Jika tidak, Starley tahu pertahanannya akan runtuh kapan saja.

Damien menyipitkan matanya, lalu berkata, "lalu di mana kekasihmu itu? Aku tidak pernah melihatnya."

"Dia di luar kota," seru Starley. Damien mengangkat salah satu alisnya sambil tersenyum miring.

"Jadi kalian long distance relationship?" tanya Damien. Sambil berjalan semakin mendekati Starley.

Starley tidak mundur, ia menaikkan dagunya sambil menatap Damien, "apa kau ada masalah dengan itu?"

Kali ini senyuman miring Damien lebih mirip senyuman devil yang tampan, "oh tidak, malah itu adalah kabar baik, bukan?"

Starley menyipitkan matanya dan berkata, "kau sudah tahu, kau dan aku tidak mungkin terjadi lagi."

"Selama dia belum menjadi suamimu, sepertinya segala kemungkinan bisa terjadi, cupcake."

Starley tahu Damien tidak bermaksud mengatakan itu. Semua sejarah akan terulang.

We were not meant to be together, batin Starley.

"Bukankah kau membenciku?" tanya Starley tiba-tiba. Setelah pertanyaan itu keluar, wajah Damien menjadi tegang, Damien melepaskan genggamannya di siku Starley.

Tatapan Damien sekarang lebih gelap dari biasanya dan menjawab, "benar, dan kau juga membenciku."

Starley tidak menjawabnya, karena Damien sudah tahu jawabannya. Ada keheningan beberapa detik sebelum Damien kembali bersuara.

"Tapi kau tahu, ada garis tipis antara cinta dan benci. Dan keduanya membuatmu tidak bisa berhenti memikirkanku, Starley," bisik Damien.

Starley menahan napasnya. Astaga setelah sekian lama ia sudah menjaga jarak, kenapa sekarang ia harus bekerjasama dengan lelaki bahaya ini? Berbahaya untuk hatinya.


Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang