Happy reading!❤️
Sori kalo ada typo, author masih noob.***
"So, gue Thesa, nice to meet you, Shania."
***
+44******
Halo, Shania.Shania penasaran kenapa mantan kakak kelasnya yang bahkan ia tidak kenal sampai mengiriminya pesan. Shania akan berpura-pura tidak mengenal, lagipula aneh juga kalau Shania langsung menyapanya.
Shania:
Iya? Siapa ya?+44******
Aku Thesa, mantan anak SMA Buana Jaya. Save, ya.Shania:
Oh, oke, Kak.Kak Thesa:
Sip, thanks, ya.Shania:
Sama-sama, Kak.Belum sempat Shania melihat balasan Thesa yang sedang mengetik, notifikasi dari Redaf membuatnya berpindah room chat.
Kak Redaf:
Sorry, Shan, tadi Thesa VC.Shania terkekeh. Kenapa laporan segala?
Shania:
Sans, Kak.Kak Redaf:
Jadi VC?Ketika jari Shania hendak mengetikkan balasan, sebuah panggilan video masuk. Nala menelepon.
"Shan!"
"Hm, kenapa?" tanya Shania.
"Lo enggak papa?"
Shania bisa melihat Nala yang berganti posisi menjadi duduk. "Enggak papa, Nal."
"Oh. Ya udah."
Shania melongo. "Hah? Lo cuma VC buat tanya gituan?"
"Mastiin lo enggak nangis."
"Ih Nalaaaaa, lo sweet bange—"
Panggilan dimatikan sepihak oleh Nala. Shania memajukan bibirnya. Nala kebiasaan. Shania lupa jika ia belum sempat membalas chat dari Redaf.
Shania:
Anu, boleh.Shania menggigit bibir bawahnya gugup. Tolong, kenapa justru mengiyakan begitu saja?
Panggilan video masuk. Shania menarik napas sebelum mengusap layar ke atas, dan terpampanglah sebuah wajah lelaki.
Meski agak memalukan, Shania akui, ini kali pertama ia melakukan panggilan video dengan laki-laki—kecuali keluarganya—jadi, Shania bingung hendak bagaimana.
Shania menyunggingkan senyum canggungnya, berbanding terbalik dengan Redaf yang terkekeh melihat sikap kaku Shania.
"Santai, Shan, tegang banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
WAIVE
Teen FictionOn going. *** Shania Tsabita adalah gadis imut berlesung pipi yang sering dibilang nolep oleh sahabatnya. Hobi membaca novel dan membuat kudapan manis. Karena sering larut dalam kisah fiksi yang kerap dia baca, Shania berharap kehidupannya akan ber...