Happy reading!❤️
Sori kalo ada typo, author masih noob.***
"Syaratnya, pulang sama gue setiap hari. Mau, Shan?"
***
Setiap tiga hari sekali, Nala rutin menginap di rumah Shania. Alasan pertama, rumah Nala itu sepi, orang tuanya sibuk bekerja di rumah sakit, sedangkan Nala anak tunggal. Alasan kedua, di rumah Shania pasti banyak makanan yang cocok untuk manusia perut karet seperti Nala.
Suara milik Ariana Grande mengalun keras dari speaker Shania yang disambungkan ke ponsel Nala melalui bluetooth. Kedua remaja itu sedang bersantai di kamar Shania.
"Jadi, intinya lo marah atau gimana ke Kak Thesa?"
Shania hanya diam tak menjawab pertanyaan Nala, membuat gadis itu menatap sahabatnya yang sedang menutup wajah dengan bantal.
"Kok gue jadi sebel sama Kak Redaf, sih?!" sungut Nala.
Nala yang sudah membulatkan tekad keluar dari kamar Shania, ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana, menekan sebuah kontak, menelepon.
"SEMINGGU!" teriak Nala tanpa salam.
"Astaghfirullah Nala, gue kaget!"
"Kak, ini udah hampir seminggu, dan lo malah ngajak Shania video call sama Kak Thesa?!" tanya Nala berapi-api.
"Shania juga mau kok, cocok mereka. Kenapa emang?"
Nala menarik napas, meletakkan sebelah tangannya ke dahi. "Nih, Kak, lo tuh serius nggak sih?!"
"Santai, Nal, santai."
"JAWAB!"
"Besok gue mau ajak Shania ke rumah gue. Bunda gue jago masak juga."
Nala akhirnya terdiam. "Kakak bakal jagain Shania kalo ada apa-apa?"
"Nggak perlu diingetin juga gue bakal gitu."
"Besok, jam berapa?" tanya Nala.
"Pulang sekolah langsung. Gue udah izin ke Bang Niko."
"Awas aja kalo Shania kenapa-kenapa, gue bakal cabut izin deketin Shania!"
"Tenang aja, Nal, gue—"
Nala segera mematikan sambungan teleponnya dengan Redaf. Nala membalikkan badan, membuka pintu kamar Shania, dan alhasil, ia terkejut.
"Astaghfirullah! Shania!" keluh Nala.
Nala mengusap dadanya ketika melihat Shania berdiri di balik pintu. Sejurus kemudian, Nala mematung. Shania dengar?
"Nala!"
Shania menatap Nala dengan tatapan marah. Apa Shania marah? Jantung Nala berdegup kencang.
"A-Apa?" sahut Nala berusaha tenang.
"Lo jahat!" seru Shania.

KAMU SEDANG MEMBACA
WAIVE
Teen FictionOn going. *** Shania Tsabita adalah gadis imut berlesung pipi yang sering dibilang nolep oleh sahabatnya. Hobi membaca novel dan membuat kudapan manis. Karena sering larut dalam kisah fiksi yang kerap dia baca, Shania berharap kehidupannya akan ber...