[이]

2.4K 253 37
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"...itu adalah pertemuan pertama kami,"
















🖤














"Kamu gila?!"

Lelaki kecil itu kian meringkuk ketika yang pertama kali telinganya tangkap adalah suara bentakkan.

"Doyoung-"

"Dia hampir mati kalau saja aku tidak datang tepat waktu!"

Bahkan di mata Doyoung, Yuta bukanlah orang yang mampu meredakan emosinya dan menurunkan intonasi bicaranya.

"Maaf," lirih Taeyong, "A-aku hanya ingin menunggumu."

"Kamu bisa menungguku di dalam toko, Taeyong. Aku nyaris gila semalam mencari kamu di wilayah orang dan kamu malah tiduran di pinggir jalan.

Sudah tahu tidak bisa minum banyak alkohol, malah memaksakan diri sampai mabuk."

"Aku tidak mabuk!"

"Lalu apa namanya kalau tidak mabuk, hah?"

"Sudah kubilang, aku—"

"DIAM."

Yuta menghentikan dua argumen manusia dihadapannya dengan meraung dan dia pastikan raungannya menyakiti telinga Taeyong dan Doyoung.

"Yuta, aku tidak mabuk," lirik Taeyong, lelaki itu kian memeluk dirinya diatas sofa, melipat kakinya dan menenggelamkan wajahnya disana, "Aku benar-benar tidak mabuk."

Yuta menghela nafasnya, "Lalu, bisa kamu jelaskan kenapa malam itu kamu pingsan di pinggir jalan?"

Taeyong menelan ludahnya kasar. Ingatan mengenai semalam sebenarnya masih memberikan ketakutan tersendiri untuknya.

Jemarinya mulai bergetar dan selanjutnya seluruh tubuhnya bergoyang untuk menahan ketakutan yang merayap di dadanya.

Dia mencoba menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba menemukan ketenangannya, sebelum dia buka mulut dan menceritakan apa yang terjadi semalam.

"Aku- di copet."

"Huh?"

Taeyong tidak mampu melihat dengan jelas ekapresi Doyoung dan Yuta karena tatapannya terus tertuju pada lantai.

"Aku di copet." ulangnya, kemudian dia eratkan pelukan pada dirinya, membentuk proteksi yang lebih kuat, "D-dan, dia, orang itu, membunuh si pencopet itu."

"Taeyong. Kamu yakin kamu tidak mimpi?"

Taeyong menggelengkan kepalanya kuat atas pertanyaan Yuta padanya.

VERONA | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang