[칠]

1.1K 162 22
                                        

Jaehyun dan Taeyong memutuskan untuk mampir ke salah satu restoran yang Jaehyun sarankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Jaehyun dan Taeyong memutuskan untuk mampir ke salah satu restoran yang Jaehyun sarankan.

Sebenarnya, Taeyong ingin menolak. Hanya saja, lidahnya kelu untuk berkata tidak.

Pantangan bagi Taeyong untuk makan makanan dengan bahan penyedap tinggi, junk food adalah musuh bagi Taeyong. Namun, alih-alih menjelaskan pantangannya, Taeyong duduk di seberang Jaehyun dan membuat pesanan di resto ayam goreng itu.

Dia pikir, sudah lama dia tidak makan makanan sejenis ini lagi, sepertinya tidak akan jadi masalah.

Harusnya, tidak masalah.

"Ini pertama kalinya aku ke sini," gumam Taeyong memecah hening diantara mereka, "Sesering apa kamu kemari?"

"Uh- sering," Jaehyun mengedikkan bahunya, "Selesai tampil aku pasti kesini dengan yang lainnya."

"Oh ya, lalu bagaimana dengan temanmu yang lain kalau kamu disini?"

"Tenang," Jaehyun terkekeh, "Mereka bisa tanpaku."

"Harusnya kamu tidak mengiyakan ajakanku kalau jadi menyusahkan teman-temanmu," ringis Taeyong, "Aku jadi ga enak."

"Tidak masalah, kamu tidak menyusahkan mereka sama sekali," balas Jaehyun, "Lagi pula aku memang lapar," kata lelaki itu sambil menepuk perutnya seraya mendatarkan wajah yang mana sekaligus memamerkan dua lesung pipinya, "Kenapa pesanannya lama sekali."

Taeyong tertawa, "Kita baru pesan, Jaehyun," desisnya, "Apakah kamu dengan Soojung juga sering kesini?"

Jaehyun menganggukkan kepalanya, "Lumayan," kemudian dia membeku dengan mulut ternganga, menatap Taeyong dengan panik, "Astaga."

Taeyong mengernyitkan keningnya, "Hm?"

"Aku belum meluruskan padamu kalau aku bukan calon suami Soojung kan?" Jaehyun membulatkan matanya, "Maaf—"

"Uh?" sementara Taeyong semakin tidak mengerti apa yang baru saja dia dengar—entah dia menolak mengerti karena tidak mau senang dulu atau memang karena tidak mengerti sama sekali.

Jaehyun tersenyum canggung seraya mengusap tengkuknya, "Aku bukan calon suami Soojung. Soojung dan aku hanya teman."

"Hei! Mana boleh bicara begitu kalau kalian sebentar lagi mau menikah!"

"Sayangnya, aku memang bukan pacar Soojung," ringis Jaehyun, "Dia memang menyebalkan dan suka memanggilku dengan panggilan sesukanya. Tolong jangan pikirkan dia."

"Huh?" jangan dipikirkan? Bagaimana bisa?

Bagaimana bisa dia mengabaikan bahwa belum sehari, dia dapati Soojung mengakui Jaehyun adalah calon suami gadis itu dan kini Jaehyun duduk di hadapannya dan membantah pernyataan itu.

VERONA | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang