[사]

1.9K 197 29
                                    

Kafe yang jadi pemberhentian mereka berada tidak jauh dari kantor Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











































Kafe yang jadi pemberhentian mereka berada tidak jauh dari kantor Taeyong. Mereka hanya perlu jalan beberapa meter untuk menghampiri bangunan cat coklat di pinggir jalan tersebut.

Pintu transparan yang menggantung label 'Buka' itu terbuka, memamerkan sisi dalam bangunan lebih jelas. Lukisan digantung memenuhi tembok coklat ruangan, mengentalkan suasana vintage yang tercium kuat dari luar kafe.

Taeyong menyorotkan telunjuknya, memilih tempat duduk untuk mereka menghabiskan waktu. Pilihan lelaki itu jatuh pada bagian luar kafe, dikelilingi banyak tanaman disekitarnya, mempersilakan mereka menikmati cuaca sejuk pagi itu.

"Kalian ke sana duluan, aku mau ambil menu."

Taeyong berjalan kearah yang berbeda dan Jaehyun hanya mampu menahan dirinya untuk tidak mengintai Taeyong dengan sorotan matanya. Tangannya ditarik Soojung untuk segera ke tempat yang Taeyong pilihkan untuk mereka, dimana terletak empat kursi kayu dan meja bundar berwarna sama ditengahnya

"Tadi, kamu mengenalkanku dengannya sebagai-- apa?" Jaehyun duduk di seberang Soojung, dengan sorotan tajam menusuk si gadis dihadapannya.

Soojung mengerjapkan matanya, "Kenapa?" seraya menyandarkan tubuhnya, melepaskan tas selempang yang semula bergantung di tangan ramping gadis itu dan diletakan di kursi sebelahnya, "Ada masalah?"

"Kamu tidak bisa asal seperti itu." Jaehyun menyisir rambutnya seraya menghela nafas putus asa.

"Kenapa? Karena dia tampan dan kamu menyukainya?"

Jaehyun hendak menolak kalimat Soojung, namun dengan seringai yang gadis itu timbulkan, dia yakin Soojung kini tengah melihat telinganya yang merah sempurna. Tidak ada ruang untuk Jaehyun berbohong.

Ingatan Jaehyun berputar mundur, mengingat kembali tubuh ringan Taeyong berada di dekapannya semalam. Dia masih tidak percaya, setelah sekian lama, kedua tangan kokohnya mampu berkontak langsung dengan Taeyong.

Setelah sekian lama.

Setelah waktu yang menelan mereka begitu lama, Jaehyun bertemu dengan kesempatannya untuk melandaskan sorotan pandangannya pada Taeyong yang kini tengah tersenyum pada lelaki lain dibelakang kasir.

Jaehyun sadari, untuk mendekap Taeyong dan pergi seperti pengecut semalam, merupakan kesempatan terbaik untuknya menumpahkan kembali perasaan yang dia timbun sejak lama.

Jaehyun hanya mampu menahan nafasnya, menahan hasrat untuk mengekspresikan tiap emosi yang mencuat didadanya.

Jahyun amat, sangat, merindukan Taeyong.

"Berhentilah melamun. Taeyong sudah punya kekasih." desis Soojung, "Meski anak itu belum mau mengakuinya di depanku"

"Karena dia memang tidak punya kekasih."

VERONA | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang