[BXB] [ROMANCE] [On Going]
[2 우리 다시 만나자 Series - Verona Blend]
And when a simple 'touch me' glued both of their body tightly, made them together for the rest of their life.
[Second Series of WILLOW]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Messages (3)
From: Yuta Nakamoto
Yuta Nakamoto Taeyong, maaf, aku dan Doyoung harus lembur. Kamu pulang dengan Minhyuk dulu, ya?
Yuta Nakamoto Maaf menggagalkan makan malam kita.
Yuta Nakamoto Jangan lupa makan malam dan sampaikan pada Minhyuk untuk berhati-hati saat berkendara
Mungkin Taeyong terlihat bodoh, layaknya anak SD yang menuruti apapun kedua orang tuanya perintahkan.
Karena dia memang demikian, malas cari ribut dengan dua vampire itu, sehingga dia perlihatkan pada Minhyuk pesan dari Yuta yang baru saja dia dapatkan.
Minhyuk menghela nafasnya, kemudian menggambarkan senyum tipis pada Taeyong, "Yasudah, ayo pulang?"
"Kamu ada janji? Kamu ada kencan?" tanya Taeyong, dengan binar mata bersalahnya, "Aku bisa pulang sendiri—"
"Kamu mempekerjakan aku untuk ini, Taeyong," ringis Minhyuk, "Ini tanggung jawabku."
Kalimat Minhyuk merampas semua kosa kata Taeyong, karena sebagian yang lelaki itu katakan memang benar; bahwa Minhyuk jadi sekretarisnya karena dia dipercaya untuk menjaga Taeyong. Namun, sebagian arti dari kalimat itu salah, karena Taeyong menerima Minhyuk pun atas potensi yang lelaki itu punya; menilik pengalaman yang pernah Minhyuk jalani dan faktor penampilan yang Minhyuk kenakan tiap kali mereka bersama.
Taeyong hanya meloloskan senyum pahit, "Ok, kalau gitu," dia menghela nafasnya sesaat, "Maaf," ucap Taeyong dengan nada super kecil.
Dia benar-benar merasa bersalah, sebagai pengganggu hidup pribadi asistennya.
Minhyuk terkekeh, "Tapi, bisakah kita pulang sekarang supaya aku bisa menyusul janji temuku?"
"Tentu!"
Sehingga, apabila ada hal yang bisa dia lakukan untuk membantu Minhyuk, akan dia lakukan.
🍃
Meski itu artinya, dia tidak makan malam dan langsung pulang kerumah. Membuka pintu besar rumahnya dengan perut keroncongan.
Taeyong berlari menuju dapur, menyalakan lampu ruangan dan dengan segera mengobrak-abrik seisi dapur untuk menemui apa yang bisa dia makan.