[BXB] [ROMANCE] [On Going]
[2 우리 다시 만나자 Series - Verona Blend]
And when a simple 'touch me' glued both of their body tightly, made them together for the rest of their life.
[Second Series of WILLOW]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat ketika Taeyong sampai di kantornya dan dia lihat siapa yang telah menunggunya. Lengkap dengan jas yang mengurung tubuh tinggi nan tegap dua lelaki itu, mereka tengah melihat kearahnya dengan sorot mata tajam.
"Kalian menggangguku," ucap Taeyong seraya menghela nafas. Dia letakkan tubuhnya diatas sofa, berhubung kursi kerjanya kini diisi oleh mereka yang selalu sesuka hati ketika berada di ruang kantornya.
"Camp?" salah satu dari mereka mendekat, tanpa basa-basi, "Kamu akan mengadakan camping lagi? Kali ini di luar negeri?"
"Kalian boleh ikut. Akan kucarikan flight malam kalau mau,"
Doyoung yang baru saja bicara dengannya, menghela nafas, "Ok," ucapnya.
"Dia terlalu protektif," decak Yuta, lelaki yang duduk di kursi kerjanya, "Berapa lama camp mu nanti?"
"Dua minggu," jawab Taeyong, "Kalian harus berhenti terlalu protektif kepadaku."
"Ini amanah," desis Doyoung, "Terakhir kamu pergi sendiri, lihat apa yang terjadi?"
Ini amanah, Taeyong sudah kenyang mendengar kata itu keluar. Entah amanah dari siapa yang tengah Doyoung pegang, amanah untuk memastikan dia aman dari segala gangguan. Entah amanah dari siapa dan Taeyong yakin lelaki itu hanya membual mengenai masalah 'amanah' yang selalu dibawanya.
Namun, Taeyong tidak punya kesempatan untuk bilang tidak dan menolak. Dia hanya mampu menuruti dua lelaki dihadapannya, Doyoung dan Yuta, meski dia sadar dia memang butuh proteksi lebih, menyadari kepalanya melupakan sebagian hal dalam hidupnya, dia juga tidak ingin bertemu musuh dengan orang yang kini tidak dia kenali sama sekali kemudian berakhir mati konyol karena itu.
Selain agar tidak ada yang menyakitinya, juga karena agar ada yang memantaunya apabila staminanya turun dan penyakitnya kambuh.
Taeyong bangun dari koma dengan penyakit Anemia Aplastik.
"Aku tidak pergi sendirian, Doyoung. Aku bersama tim yang lain. Aku juga mengajakmu dan Yuta,"
"Kalau kita tidak kesini sekarang, kamu pasti tidak mengundang kita,"
"Aku berniat memberitahu kalian saat pulang nanti," Taeyong memutar matanya, "Aku benar-benar ingin memecat mata-mata kalian dari sini." decaknya.
Yuta bangkit dari tempat duduknya, "Kamu sudah makan siang?" kemudian duduk di samping Taeyong yang tengah menekuk wajah, kesal.
Dia menghela nafasnya, merasa tengah menjaga dua bayi dan dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan mengurusi orang lain setelah berabad-abad hanya mengurusi diri sendiri.
"Sudah, aku baru saja dari tempat makan," kata Taeyong, "Kalian sudah?" tanyanya seraya melihat Yuta dan bicara seolah hanya Yuta yang kini tengah bersamanya di dalam ruang kerjanya itu.