30. STATUE

111 18 14
                                    

CHAPTER THIRTY

STATUE

•••••

But mostly, I hate the way I don't hate you. Not even close, not even a little bit, not even at all.
-Kat Stratford-

•••••

Arsene baru kembali dari vending machine, membawa minuman isotonik rasa pomegranate favoritnya dan sekaleng coke untuk Alenta.

"Trims."

"Sama - sama. Aiden masih di sana?" tanya Arsene sambil menunjuk ke suatu arah di kejauhan sana.

"Iya, Ar."

"Yakin Anda tidak ikut ke sana saja?"

"Saya rasa ... tadi sudah cukup menemani Aidennya. Lagi pula, tujuan utama saya ke sini kan untuk bertugas hehe. Toh Aiden juga sudah mengizinkan dan memakluminya."

Alenta dan Arsene sedang berada di Oikos, tepatnya di area luar. Mereka sudah sepakat bertemu di sana demi konten yang akan diunggah di @Apo11o. Well, hari ini adalah jadwal peletakan dan peresmian statue Antoine Nolan, pelatih legendaris yang sudah menukangi Ilios hampir selama seperempat abad. Peletakan dilakukan pada siang hari, sedangkan peresmiannya di sore harinya. Prosesi peletakan terbatas hanya untuk intern Ilios saja. Beruntung, berkat Arsene, @Apo11o berhasil mendapat liputan eksklusif yang tidak dimiliki fan account lainnya, bahkan perusahaan pers mana pun. Lalu, sekarang, mereka sudah bersiap untuk ronde kedua alias peliputan acara peresmian statue.

Alenta dan Arsene berbagi tugas, yakni Arsene sebagai cameraman dan Alenta sebagai reporter.

"Ah, lihat! Coach Antoine sudah datang. Unveiling-nya sebentar lagi. Kita mulai sekarang?"

"Ayo!" ucap Alenta dengan semangat.

•••••

Arsene dan Alenta menepi dari hiruk pikuk untuk rehat sejenak. Alenta menyempatkan mengintip checklist berisi orang - orang yang harus diwawancarai yang sudah ia susun semalam. Antoine Nolan dan istri tentu sudah, itu yang terpenting. Pelatih Ilios yang sekarang, Coach Biaggi, sudah. Para pemain legendaris veteran Ilios juga sudah.

"Arsene, kurang eksekutif klub sama pemain Ilios yang sekarang."

Arsene yang sedari tadi iseng memotret ke sembarang arah langsung memfokuskan atensinya pada Alenta. "Ya?"

"Tinggal jajaran eksekutif klub sama pemain dari squad Ilios yang sekarang aja yang belum kita wawancarai ... ayah Anda bisa tidak kira - kira?"

"Bisa. Kalau mau ... kita juga bisa wawancarai head of football, managing director, dan technical director. Mereka pasti akan dengan senang hati melakukannya."

Alenta jadi mendadak gugup karena akan bertemu langsung dengan para petinggi Ilios. "Ah ...."

"Sebentar, saya tanyakan dulu posisi papa saya ke asisten pribadinya."

•••••

"Pa!" panggil Arsene.

Sebelum benar - benar sampai, Arsene berbisik, "Lihat! Rambut papa saya putih! Itu kebanggaannya. Bukan uban, tetapi itu memang sengaja beliau warnai begitu. Katanya keren. Saya sering berkelakar kalau beliau punya obsesi meng-cosplay Jack Frost."

Alenta jadi tertawa.

"Wah, wah, siapa ini yang dibawa anakku?"

"Perkenalkan saya Alenta, teman Arsene, Tuan," ucap Alenta sambil agak membungkuk.

KICK OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang