43. BANGTASTIC

120 19 25
                                    

CHAPTER FORTY-THREE

BANGTASTIC

•••••

Do you ever miss someone but never let them know because you have this feeling that they are just doing fine without you anyway?

•••••

"Maybe you don't understand what I'm going through! It's only me, what you got to lose? Make up your mind, tell me, what are you gonna do? It's only me, let it go!" teriak Alenta dan Leo mengikuti nyanyian salah satu bintang tamu utama yang dihadirkan dalam Bangtastic, yakni Post Malone.

Penggalan lirik tadi kebetulan cukup untuk menggambarkan sedikit dari apa yang ingin sekali Alenta katakan pada Aiden. Sebab itulah, ia begitu berapi – api dalam meluapkan segala emosi yang tertahan dan mungkin itu merupakan salah satu faktor yang membuatnya jadi semakin menikmati jalannya konser.

"Len?" panggil Leo saat Post Malone berpidato singkat sebelum beranjak ke lagu berikutnya.

Sang empunya nama menoleh sedikit pada Leo yang memang milih berdiri di belakangnya demi alasan keamanan. "Hm?"

"Nyium sesuatu gak?"

"Enggak. Wait, something seems fishy," tutur Alenta setelah mengamati raut Leo.

"Gue ng ... pipis di celana," bisik Leo.

Alenta spontan menurunkan pandangannya ke arah celana pendek Leo yang telah berhiaskan rembesan air kencing. "Gila kamu, Le. Bisa – bisanya—"

"Seriusan tadi udah gak bisa gue tahan lagi," sela Leo.

"Kan bisa buruan ke toilet ...."

Leo menunjuk ke arah belakang menggunakan ibu jari kanannya. "Kita kan ada di barisan depan sendiri. Pun rasa – rasanya susah juga buat tembus kerumunan sepadat itu dan lagi ... gue gak bisa ninggalin lo sendirian dan tanpa penjagaan."

"Ya kan aku bisa ikut kamu dulu."

"Nope. Lo kan pengen banget hadir di sini. Gue gak mau lo kehilangan momen yang udah lo nanti – nanti ini barang sedetik pun."

"Aww, jangan bikin terharu elah," gurau Alenta sembari menahan diri agar tidak tersenyum.

Syukurlah hanya tinggal dua lagu lagi menuju break time berdurasi sembilan puluh menit yang berfungsi sebagai jeda sebelum dimulainya babak kedua konser. Di waktu itulah akan banyak dari para penonton yang menghambur dari area depan panggung untuk beristirahat atau sekadar berkeliling di area bazar.

"Main kereta – keretaan yuk?" tanya Alenta usai Post Malone menghilang ke balik panggung dan kerumunan mulai merenggang.

"Ng?"

"Taruh kedua tangan kamu di pundakku gih."

Leo segera paham bahwa hal tersebut bertujuan menutupi basahan di bagian depan celananya. Ia menurut saja ke mana pun lokomotif membawanya. Sesekali ia terkekeh karena teringat akan serial animasi Thomas and Friends yang kerap menemani di masa kecilnya. "Lo temen Thomas yang tercantik deh kayanya," celetuknya.

Mungkin saja bagimu itu merupakan pujian. Namun, bagi Alenta justru sebaliknya mengingat Milo amat takut terhadap figur Thomas dan kawan – kawan. Komentar yang pernah diberikan oleh adiknya itu masih tertanam dengan baik dalam benaknya. "Kak, itu kenapa melotot? Menyeramkan! Jelek sekali! Milo gak mau nonton itu."

"Geez. Kurang ajar ih."

"Eh? Salah gue apaan dah?"

"Sst. Kita udah sampai."

KICK OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang