41. TOQUE BLANCHE

207 23 5
                                    

CHAPTER FORTY-ONE

TOQUE BLANCHE

•••••

Three things that can trigger my anxiety:

society, curiosity, and a guy

•••••

"W—what?!" lontar Leo.

"Len, ini Leo, bukannya Aiden," timbrung Arsene yang sama terkejutnya.

"Iya, saya tahu kok, Ar."

Kini, gantian Arsene yang spontan berseru, "What?!"

"Duh, kalian tenang dulu deh. Aku panggil Leo begitu ada tujuannya."

"Apa? Jangan bikin gue deg – deg-an woi!" desak Leo.

"Itu—kalian tahu festival Bangtastic? Nah, aku mau ke sana. Sayangnya, harga tiketnya lumayan mahal. Tapi, kalau datang berdua sama pasangan, aku bisa dapat potongan up to fifty percent!"

Arsene mengangguk karena telah memahami maksud Alenta. "Kenapa Leo? Kenapa tidak saya saja?"

"Ah, itu karena lebih aman saja bila sama Leo."

Arsene langsung menangkap makna kata "aman" yang sengaja diberi penekanan pada nadanya oleh Alenta. Ia memaklumi dan agaknya menyetujui alasan yang diajukan oleh Alenta. Daripada dirinya yang tentunya bakal lebih rawan terserang virus bernama "baper", Leo memanglah pilihan yang tepat karena hatinya telah memiliki benteng imun yang kokoh.

"T—tapi, lo udah izin ke Aiden kan?" tanya Leo memastikan.

Alenta menggeleng, memanyunkan bibirnya. "Gak usah deh. Lagi pula, kami lagi take a break. Aiden gak akan peduli juga."

Ucapan Alenta bagaikan mantra yang berhasil menyihir isi kepala kedua sahabatnya menjadi penuh akan tanda tanya. Gadis itu meringis kala memandang penampakan terkini wajah Leo dan Arsene.

"It's fine—"

"I couldn't care less about 'it'—how about you?" potong Arsene.

"I hope I'm fine." Alenta mengedikkan bahu. "Well, gimana, Le? Please, mau, ya? Sekalian kamu ngehibur diri setelah penolakan dari Ivette, ya kan?

"Ya, deh. Wait, tapi gue gak mau keluar duit sepeser pun buat lo, ya," ultimatum Leo. "Lo minta modal buat kencan ke Arsene noh!"

"Saya tidak ingin menanam modal pada proyek ini. Seorang investor pastilah mencari proyek yang berpotensi membawa keuntungan. Sedangkan kencan ini? Sama sekali tidak ada untungnya bagi saya," tolak Arsene dengan tegas.

"Sudah, sudah," kata Alenta setelah bertepuk jidat. "Aku ada suntikan dana ... kayanya."

"Dapat dari mana?"

Alenta membisikkan sesuatu pada Leo. Sejauh yang dapat Arsene dengar hanyalah, "...kamu nanti jangan langsung pulang, oke?"

•••••

Lima orang sedang meramaikan dapur kediaman Alenta. Ya, dua dari tujuh orang yang semestinya di sana berhalangan hadir. Keduanya adalah Finn dan Ivette. Finn sedang ada tugas kelompok yang tak bisa ditinggalkan, sedangkan Ivette memiliki jadwal latihan yang sedang padat – padatnya. Walau begitu, tak mengurangi kadar kekacauan dan kebisingan di area dapur.

Well, Damen bernasib malang karena bertugas menjadi koki utama dan harus menuruti keinginan Leo yang kini duduk di area bahunya. Leo dengan riangnya menjambaki rambut Damen, menggiring kepala itu bergerak sedikit ke kanan ataupun ke kiri—sesuka hatinya saja.

KICK OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang