29. Memperjuangkan satu

168 31 0
                                    

Perangai cinta itu terlalu sempurna, hingga bahkan saat kita sadar ia salah, kita bodoh tetap menginginkannya.

Jika saja tetesan air infus didalam selang kecil itu mampu menimbulkan suara, maka itu akan menjadi satu-satunya. Karna ruang kamar bercat serba putih ini seolah menyedot setiap asa untuk mampu bersuara.

Tangan Zio tak henti bergerak diatas kening seorang gadis yang terbaring lemah tak sadarkan diri.

Zio beralih meraih tangan Viona yang bebas dari jeratan jarum lalu menggenggamnya cukup erat dan mengecupnya disana. Sangat lama Zio menunduk dan mencium tangan itu.

"Maaf! Aku minta maaf, maaf Viona."

Zio terus berucap maaf, sementara ia tidak mengerti yang mana kesalahannya. Karna rasanya ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi pada Viona, yang seharusnya mampu ia hentikan.

Zio beralih mengecup sekilas kening Viona sebelum beranjak keluar dan membiarkan gadis itu istirahat dengan baik. Saat Zio membuka pintu semua tatapan wajah menyambutnya dengan tanya. Ada kedua orangtua nya, yang datang saat Zio mengatakan kondisi Viona cukup buruk, ada Della yang setia menunggui atasannya, ada Hanin, Yahya, Danu, Rina dan Nadia serta kedua orangtuanya.

Zio tidak tahu atas alasan apa mereka berada disini. Kecuali seorang wanita baya yang berjalan mendekatinya sambil menangis sesegukan.

"Bagaimana kondisi putri, saya!"

Zio ingin marah seperti Viona, jika saja bukan kedewasaan yang terus menenangkannya dia mungkin sudah meninggikan suara untuk mengusir seseorang yang mengaku sebagai ibu Viona, yang telah menyebabkan penderitaan panjang pada gadis malang itu.

"Kondisinya, terutama untuk mental pasti semakin buruk, untuk pertama kalinya Viona sampai setakut itu, saya tidak yakin apa yang bisa terjadi."

Fitri menggeleng, sungguh! Dia tidak bisa melihat Viona menderita lagi.
"Tolong, lakukan apa saja demi dia!"

"Bukan saya! Tapi anda. Anda yang seharusnya bertindak demikian. Lakukan apapun demi kebaikan putri anda."

"Apa yang bisa saya lakukan demi dia? Tolong bantu saya"

Zio menghela napasnya.
"Selama ini anda adalah ketakutan terbesar Viona, anda adalah bayangan hitam paling mengerikan yang merubah putri anda seperti ini. Maka anda harus merubah itu, hilangkan semua ketakutan Viona, buktikan pada dia bahwa anda sebenarnya cinta dan anda bukanlah mimpi buruk. Dia hanya kehilangan percaya dan harapan atas anda. Tolong kembalikan itu."

Fitri berpikir keras, bukan menimang, hanya saja dia ragu. Bahkan saat bertemu, Viona sangat marah kepadanya, bagaimana dia akan merubah kebencian dan ketakutan itu lalu membutikan cintanya pada Viona. Tapi Fitri tidak akan menyerah, baginya ini adalah kesempatan paling ditunggu. Setidaknya dia benar-benar punya cinta pada Viona, putrinya sendiri. Dan itu yang akan ia buktikan.

Hanin menarik Fitri dan membawanya duduk dikursi yang ada, berusaha menenangkan ibu yang pernah kehilangan putrinya itu. Dengan suara bergetar, Fitri menceritakan segalanya, semua orang kaget kecuali Rustam yang sudah tahu sejak awal. Hanin juga memberi tahu kondisi Viona, tentang DID nya dan segela hal yang ia tahu tentang Viona. Selebihnya Hanin hanya mampu terdiam.

Sementara Nadia, demi apapun dia seolah kehilangan tenaganya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Fitri yang sudah sangat ia kenal ternyata ada hal yang belum ia tahu dari nya. Dan yang paling mengejutkannya adalah, Fitri adalah Caitlen! Seorang kristiani pada awalnya, seorang ibu yang pernah melakukan kesalahan paling fatal hingga kehilangan putrinya.

Nadia tidak menyangka akan semua hal yang pernah terjadi antara Fitri dan seseorang yang terbaring diatas bangkar saat ini. Yang seharusnya ia panggil kakak?

 She Is Me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang