cerita halal lima
📍Apa yang lebih indah dari warna jingga diantara ujung langit dan laut. Tenggelamnya matahari adalah hal paling menarik sejauh mata memandang, tapi pria ini lebih suka pada wajah disebelahnya.
Seorang pria berdiri dibibir pantai, membiarkan desir ombak menerpa kaki-kakinya yang jenjang. Tangannya menggenggam jemari lembut milik gadis disebelahnya.
Saat matahari benar-benar tenggelam dan gelap mulai menguasai langit, pria itu menghadap pada kekasihnya dan tersenyum.
Lampu-lampu didekat pantai menyinari mereka, jadi senyum itu masih bisa terlihat jelas.
"Karin, aku mau ngajak kamu serius, aku ingin kamu menikah dengan ku"
Gadis bernama Karin itu menatap tidak percaya saat kekasihnya membuka sebuah kotak beludru hitam dan cincin logam memenuhi pandangannya.
"Zio, kamu serius melamar aku?"
"Aku serius, aku pikir sudah cukup bagi kita sebulan menjalin hubungan, aku mau kita serius saja dan melangkah kejenjang berikutnya."
Zio dan Karin bertemu sejak pertama kali Zio datang ke Bali untuk seminar. Kala itu Karin adalah salah satu pesertanya, Karin adalah dokter spesialis psikiatri seperti Zio.
Sejak pertama bertemu Karin, Zio terpukau karena paras gadis itu, hal itu tidak dipungkiri. Tapi setelah berkenalan lebih jauh, sebulan yang lalu ada hal yang mampu Zio liat dari sekedar paras gadis itu, yang mampu membuat Zio menyatakan perasaan lebih padanya.
"Zio, aku bukannya gak percaya sama kamu. Tapi kamu gak jadiin aku pelampiasan kan?"
Zio tersenyum. Bahkan dia sudah bercerita banyak hal pada Karin, bahkan tentang sosok Viona.
"Kalau kamu nanya niat aku saat pertama kali kenal kamu, aku akan jawab iya. Tapi sama sekali gak ada niat itu dalam hatiku sekarang. Kamu tau berapa umur kita sekarang, sudah bukan waktunya lagi terperangkap dalam perasaan lama. Aku orang yang percaya, cerita lama akan punya penggantinya. Dan kamu adalah pengganti bukan pelampiasan"
Karin menatap mata Zio lamat-lamat. Pekerjaannya kurang lebih mampu menemukan kebohongan dimata seseorang, tapi dimata Zio sama sekali tidak ada hal itu. Haruskah Karin percaya?
"Aku gak masalah kalau kamu masih ragu, aku bisa nunggu"
"Aku mau. Aku mau menikah sama kamu!"
"Kamu yakin?"
"Iya. Aku mau!"
Karin menerima cincin pemberian Zio dan segera mengenakannya. Zio nerentangkan tangan dan memeluk Karin erat-erat.
"Terima kasih. Aku mencintai kamu"
"Aku juga, Zio"
↕↕↕
Karin dan Zio melangsungkan pernikahan di Jakarta, dengan dihadiri keluarga besar dan teman-teman sejawat mereka. Rasa bahagia mereka semakin sempurna.
Kala itu disalah satu gereja di Jakarta mereka mengikrarkan janji suci dan akhirnya meresmikan hubungan.Setelah acara pemberkatan selesai, resepsinya diadakan dipantai dengan tema Mingle. Viona dan Danu mendapat undangan, mereka berjalan menghampiri kedua mempelai yang malam itu Karin terlihat sangat cantik dan Zio dalam balutan jas sangat menawan.
Sesampainya dengan mereka, setelah Danu berpelukan dan bertos ria ala para lelaki dengan Zio, dan Cipika-cipiki antata Viona dan Karin. Tibalah saatnya Zio menghadap sang singa betina.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Me (SELESAI)
RomansaAlhamdulillah sudah rampung! Ini tentang cara berpaling dari ketakutan, tentang cara menolak kenyataan. Segalanya melampau kemauan, merusak pijakan hingga kisah menempati ruang. Tentang Viona Tentang Ainah Tentang penyatuan hidup mereka yang dilanda...