Ada yang sengaja datang untuk perasaan, bercerita tentang harapan, lalu pulang dengan senyuman
📍
"Pagi Chef!"
"Pagi."
"Pagi Chef"
"Iya. Pagi"
"Eh chef, Pagi!"
"Hai Del. Pagi."
Berhenti, berbalik. "Della!" Della berhenti dari aktifitas nya yang siap menunjukkan sidik jari jempol nya pada absensi digital.
"Kenapa Chef?"
"Malam ini- mau bereksperimen?"
Della menatap lama atasannya, sejurus kemudian dia menjentikkan jari dan tersenyum lebar.
"Mau chef. Udah lama banget gak nyoba-nyobain rasa"Viona mengangguk "Kalau begitu infoin yang lain yah"
"Siap chef"
Viona berlalu masuk kedalam ruangannya, duduk dikursi dan langsung memijit pangkal hidungnya, otak nya benar-benar penat dengan berbagai hal. Pagi ini dia bangun tanpa ingat apa yang terjadi padanya semalam, yang tersimpan dalam kepalanya hanya dia yang pergi keacara teman Ayah Zio.
Dia menghubungi Zio, ingin menanyakan bagaimana bisa dia berakhir dikamar, dan apakah dia meninggalkan acara tanpa sepengetahuan orang yang mengajak nya.
Ainah keluar, tidak tahu alasannya apa. Tapi ini jadi lebih parah, Viona. Bahkan Ainah bisa muncul saat kamu tidak sendirian, semuanya sangat tiba-tiba menurut saya.
Penjelasan Zio justru terus difikirkan Viona. Ada cemas saat mendengar itu, tentang Ainah yang jauh lebih mudah menguasai tubuh nya. Ada ketakutan.
Pelarian Viona adalah bereksperiman, membuat sesuatu yang baru pada daftar menu di restaurant nya. Hobi Viona pada dunia memasak bisa menjadi celah untuk nya meluapkan emosinya saat ini.
Viona mendekati sisi ruangannya, mengeluarkan celemek khas Oh Deliz dari satu hanger yang menggantung disana. Memakai nya dengan cekatan kemudian berjalan menuju dapur.
Sesaat para karyawan memberi hormat padanya dari kejauhan, Viona langsung mendekati Della yang sibuk berkutat dengan wajan didepannya.
"Chicken ball?"
"Iya chef!" jawab Della tanpa mengalihkan pandangannya.
"Pasta with sauce lemon favorite, 2 porsi!"
Viona menoleh pada Sarah yang berteriak dari meja pemesanan. Viona beralih menatap Rina yang hanya berdiri didekat kulkas tanpa tahu harus berbuat apa.
"Rina!" Rina menoleh pada Viona.
"Saya Chef?"
"Bantu saya buat pasta lemon nya"
Dengan sangat antusis gadis muda itu beranjak dari tempatnya, menghampiri Viona yang bersiap dengan peralatan masak.
"Tolong masak ini!" Viona menyodorkan mie lidi yang menjadi bahan utama.
Rina melakukannya, bersiap memasak mie pada air mendidih di dalam peranti masak.
"Sambil nunggu masak. Potong lemonnya dulu" Rina mengangguk lagi. Begitu semangat karna kali ini bekerja langsung dengan kepala chef diresto terkenal ini.
Sementara itu Viona berkutat dengan bumbu dapur yang siap ia campurkan menjadi satu hingga menjadi saus. Viona terus berbicara tanpa matanya beralih sedikitpun dari apa yang tangannya kerjakan, sangat fokus dan teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Me (SELESAI)
Roman d'amourAlhamdulillah sudah rampung! Ini tentang cara berpaling dari ketakutan, tentang cara menolak kenyataan. Segalanya melampau kemauan, merusak pijakan hingga kisah menempati ruang. Tentang Viona Tentang Ainah Tentang penyatuan hidup mereka yang dilanda...