Ada duka yang datang dari masa lalu, yang diceritakan kembali dan memberi banyak haru.
📍
Viona mendorong tangan Fitri yang terulur kearahnya. Viona masih menolak untuk makan meski sudah dipaksa dengan keras oleh Fitri, padahal harusnya ia makan agar bisa meminum obat-obat yang diberikan Zio dan dokter yang menangani kondisi fisik Viona.
Yah, salah satu yang membuat Viona semakin malas pada kehidupannya adalah sekarang dia harus meminum obat dua kali lebih banyak dari sekedar obat penenang, pil tidur dan sebagainya dari Zio.
"Ma.. Viona gak mau makan, Vio gak laper!"
"Gimana ceritanya kamu gak laper sih? Kamu cuma sarapan aja hari ini. Sekarang udah sore dan kamu belum makan apa-apa lagi."
"Ya emang gitu, Viona gak laper!"
"Vi.."
"Ma.."
Fitri memicingkan mata dan menatap Viona garang, bukannya takut Viona malah mendelik bosan.
"Mama–"
"Mah! Aku penasaran!"
Fitri mengerutkan kening, niat memaksa-maksa Viona makan urung dan malah sangat ingin tahu apa yang ingin Viona tahu.
"Aku udah lama mau tanya ini, tapi karna kondisi kita berdua yang belum membaik sepenuhnya, Viona tetap diam."
Fitri tersenyum samar. Memang, menjalin hubungan sebaik dulu tidak akan mudah bagi ibu dan anak ini. Terlebih saat ini mereka terbentang perbedaan kasar yang menjadi penentang tak kasat mata. Meski semuanya sudah lebih membaik bahwa Viona belajar menerima Fitri dan memaafkan kesalahannya tapi setiap pelukan terasa lebih renggang dari yang dulu.
Fitri meraih tangan Viona. Mengelusnya dengan jari-jari lembutnya.
"Kamu manggil mama dengan sebutan mama saja sudah buat mama bahagia. Kamu mau natap wajah mama saja, mama benar-benar bahagia. Dan mama janji kondisi belum baik itu akan segera pulih kembali. Karna gak ada alasan yang bisa memisahkan antara anak dan ibu nya, sejauh apapun mereka sebelumnya."Viona mengangguk. Tersenyum tipis dan lagi-lagi itu membuat Fitri bahagia.
"Viona mau tanya apa tadi?"
"Papa ada dimana?"
Seketika senyuman Fitri memudar, menghilang tanpa bekas diwajahnya dan matanya menatap nanar wajah Viona yang tiba-tiba saja terlihat 'penuh harap'?
"Mah??" karna Fitri diam saja, Viona mengguncang lengan wanita itu.
Fitri harus selalu ingat bahwa Viona kecil nya memang lebih dekat dengan Romi, papanya. Sejak kecil Viona lebih suka berada didekat Romi, suka bermanja pada Romi saat Caitlen marah padanya. Jelas saat ini Viona ingin tahu dimana sosok papanya.
"Mama!"
"Eh. Hmm?"
"Mama melamun?"
"Ah, gak. Mama cuma bingung aja harus mulai dari mana"
"Papa dimana? Maksud Vio, papanya Vio!"
![](https://img.wattpad.com/cover/198789016-288-k592082.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Me (SELESAI)
RomanceAlhamdulillah sudah rampung! Ini tentang cara berpaling dari ketakutan, tentang cara menolak kenyataan. Segalanya melampau kemauan, merusak pijakan hingga kisah menempati ruang. Tentang Viona Tentang Ainah Tentang penyatuan hidup mereka yang dilanda...