40. seperti milik Ainah

159 32 0
                                    

📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍

"Rina!"

Yang dipanggil segera memaling, Rina berhenti untuk menunggu Viona menghampirinya.
Berdiri berhadap-hadapan seperti ini memang terlihat sangat kaku, Rina tidak tahu harus bicara apa sementara Viona juga tidak tahu. Ditambah matahari yang mulai menampakkan diri, semakin terlihat aneh jika mereka hanya berdiam diri dibawa tempat yang panas.

"Gimana kalau kita cari tempat teduh dulu, chef?" tawar Rina, tersenyum kikuk.

"Mau ice cream?"

"Hah?"

———

Rina tidak ingat kapan terakhir kali dia menikmati ice cream seperti saat ini, Rina sangat menikmati setiap guyuran ice cream yang meleleh di mulut nya. Sementara itu walau Viona bukan golongan pecinta ice cream, setidaknya dia menikmati rasa macha yang dipesannya. Dan tidak mengecewakan.

Sekarang Viona dan Rina masih menikmati ice cream mereka di taman dekat jajaran pedagang kaki lima, tempat mereka sarapan bubur ayam tadi.

"Mereka menyebalkan kan?"

"Hm?"

Jika berlama-lama duduk dengan Viona seperti ini, mungkin Rina bisa tiba-tiba menjadi tuli. Selalu saja kembali memastikan pendengarannya saat Viona berkata sesuatu. Pasalnya Rina sangat canggung dengan gaya santai Viona, meski tidak ada perbedaan saat mereka di Oh Deliz tapi Viona diluar itu terasa lebih hangat. Setidaknya Rina merasa berbeda ketika mereka mengenakan apron.

"Zio dan Danu" jelas Viona

Rina menghela napas "Sebenarnya malah aneh, chef"

"Aneh?"

Rina menyuap satu sendok terakhir ice cream, lalu sampah yang tersisa segera Rina lemparkan kedalam tempat sampah didekatnya. Selang beberapa detik Viona melakukan hal yang sama.

"Kenapa aneh, Rin?" Viona masih mempertanyakan

"Chef serius mau tau?"

Viona mengangkat kedua alis, apa tidak seharusnya dia tahu? Tapi Viona mengangguk dan membiarkan Rina bercerita

"Karna itu Bang Danu!"

"Maksudnya?" walau wajah Viona tidak setertarik itu kelihatannya, tapi Rina tahu Viona ingin penjelasan lebih.

"Jadi satu-satunya saudara, kita berdua sudah pasti sangat dekat. Aku bisa pastiin semua hal yang berhubungan sama aku Bang Danu tahu! Dan mungkin sebaliknya. Beberapa hal mungkin aku gak begitu paham tentang Bang Danu, apa lagi kalau soal perempuan."

Disaat Rina menjeda, Viona menoleh kepadanya. Entah apa yang dipikirkan masing-masing.

"Tapi aku tahu banget, kalau Bang Danu bukan orang yang gampang marah, bukan seseorang yang mudah terbawa emosi. Kontrol dirinya Bang Danu itu kuat banget. Tapi apa yang kita lihat tadi itu kebalikannya, chef!"

 She Is Me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang