38. debat padat

126 32 2
                                    

📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍

Sepatu putih yang menapaki lantai marmer bungkam diantara riuhnya suasana dapur Oh Deliz. Dari pisau yang mencincang halus daun bawang, mixer meratakan adonan, piring, gelas dan sendok yang beradu saat dicuci, denting oven atau microwave menandakan masakan telah siap hingga riuh orang-orang yang memenuhi dapur itu sendiri.

Viona bisa melihat tidak satupun yang melihat dirinya disana. Sampai Della yang berjalan tergesa-gesa sambil membawa mangkuk berisi daging cincang halus menabrak tubuh Viona, hampir melepaskan mangkuk bawaannya tapi Viona berhasil menahan dan meletakkannya diatas meja didekatnya.

"Hati-hati, Del!"

"Eh, chef. Iya chef maaf. Tapi ini kok chef datengnya siang banget, ini malah udah waktunya istirahat chef!"

"Ada masalah tadi, mobil saya tiba-tiba mogok dijalan. Pada akhirnya saya harus bawa mobil itu kebengkel dan semua itu makan waktu cukup lama."

Della hanya mengangguk ria. Viona juga tidak tahu kenapa tiba-tiba mobil nya berhenti ditengah jalan, ditengah padatnya pengendara lain hingga ia harus berurusan salah seorang pengendara motor yang kesal, ditambah Viona harus menunggu pihak bengkel menjemput mobil nya, lalu mobil Viona yang ternyata harus ditangani dengan teliti harus dibiarkan dibengkel, lalu Viona harus menunggu taksi online menjemputnya dan mengantarnya ke resto. Huuhh!! Viona jengkel mengenai semua itu. Terlalu ribet bagi Viona.

Tanpa mau membuang waktu lagi pada kejadian menyebalkan itu, Viona bergegas memasang apron miliknya dan mulai membantu para koki. Langsung saja kesibukan menguasai kepala dan tindakan Viona didapur Oh Deliz.

Diakhir-akhir sebelum waktu istirahat, Viona menyelesaikan semua sisa pesanan, membiarkan beberapa pekerja mulai beristirahat sampai Viona menyelesaikan semua menu pesanan pelanggan, baru kemudian semua orang ikut menikmati waktu istirahat mereka.

Viona melepas apron dan berjalan mendekati para pekerja yang berkumpul, makan disatu meja khusus milik mereka.

"Rina mana?" anak itu tidak terlihat, Viona bertanya.

"waktu istirahatnya dipakai buat sholat dulu Chef"

"Oh!" Viona mengangguk kecil

Viona kemudian melewati mereka, mendekati bagian kasir yang ternyata masih menyibukkan sosok Sarah disana.

"Sar, biar saya saja. Kamu makan dulu gih!"

"Eh tapi Chef!"

"Udah!"

Lalu Sarah mengalah. Meninggalkan Viona melayani sisa pengunjung yang ada. Dan karna menjadi kasir bukanlah bakat Viona, sama sekali berbeda dari cara Sarah atau yang sering menjaga kasir, Viona sama sekali tidak tersenyum atau sekedar berbasa basi mengucap terimah kasih.

Sarah sebenarnya menolak Viona yang menjaga kasir, ya karna hal itu. Bos nya terlalu 'kasar' untuk bekerja disana.
Merusak citra penjaga kasir restaurant Oh Deliz!

 She Is Me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang