Setelah memutuskan untuk pergi ke kosan Edwin, Boim pun mengabari bahwa karena dia takut nanti pamannya terkena masalah maka dia meminta Edwin agar mengizinkan dirinya untuk menginap di tempatnya sementara waktu ini hingga persidangan Irfan diputuskan.
Edwin pun menerima dan menyuruh Boim untuk segera ke tempatnya dan akan mengambil cuti selama beberapa hari untuk menemani dirinya.
Setelah sampai di depan kosan, disana ada Edwin dan Hera yang menyambut dirinya karena saat itu sudah siang dan orang-orang di kosan sudah pergi berkerja semua.
Boim pun langsung bersalaman kepada Edwin dan Hera, namun Hera yang disalaminya langsung cipika-cipiki dengan Boim
(Edwin) "Wah kampret lu im, hoki banget lu dapat begituan sama Hera bikin ngiri aja gue kan juga mau."
(Boim) "udah jangan ngiri itu udah jatah masing2, terus kok ada Hera disini win ?"
(Edwin) "iya tadi dia liat gue nunggu dan gak kerja di ruang tamu, terus gue bilang aja lu mau nginep di kamar gue untuk sementara, jadi dia nunggu bareng gue deh."
(Hera) "jangan ngarep lu win, itu gue lakuin emang karena Boim teman dekat gue aja. Kalo sama lu ya ogah gue."
(Boim) "udah win, jangan ngiri lagian lu juga kan udah ada pacar, ntar gue bilangin loh."
(Edwin) "sial lu im, janganlah gue baru aja jadian bisa-bisa ribut ntar gue. Udahnya gue sayang banget lagi sama dia sekarang."
Mereka pun bertiga duduk di sofa ruang tamu sambil mengobrol cukup lama dan kemudian Boim pergi ke kamar Edwin untuk merapikan barang bawaannya dan Hera kembali ke kamarnya untuk beristirahat lalu Edwin yang mendapatkan telpon dari Clara pun akhirnya mulai mengobrol cukup lama di depan kosan.
Selama beberapa hari Boim dan Edwin menginap bersama dan pergi kuliah bersama tanpa ada gangguan yang berarti, lalu Edwin pun kembali masuk bekerja pagi-pagi seperti biasanya.
Meninggalkan Boim yang saat itu masih tertidur pulas karena habis mengerjakan tugas kuliah dan mencatat semua pelajaran yang selama ini telah dia lewatkan karena harus dikeluarkan dari kampus.
Saat Boim bangun dan melihat kamar Edwin sudah sepi dan sunyi, dia langsung pergi mandi ke kamar mandi yang saat itu sudah tidak ada orang karena hampir semua orang sudah pergi bekerja.
Setelah mandi dan sarapan di warteg dekat kosannya, dia pun mulai bosan karena beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Yunia dan Dina pun masih bersembunyi di rumah keluarganya.
Kemudian dia mengingat Hera yang saat itu ada di kosan karena dia tidak bekerja dan hanya sibuk kuliah dan bertemu pacarnya, Boim langsung ke tempat Hera dan mulai mengetuk pintunya.
(Hera) "eh.. ada Boim, ayo masuk."
(Boim) "iya aku lagi bosan dan gak ada kerjaan jadi mau ketemu kamu aja deh." (sambil masuk ke dalam kamar Hera dan menguncinya dari dalam)
(Hera) "ya udah kamu mau apa, aku tadi sedang membaca novel sambil mendengarkan musik."
(Boim) "aku ingin kamu melayaniku selama aku disini dan memuaskan semua nafsu dan keinginanku."
Hera yang mendengar perintah Boim pun merasa sangat penuh gairah dan nafsunya mulai memuncak, dia mulai meletakan tangan nya di pundaknya Boim (merangkulnya) dan mulai menciumi Boim dengan penuh semangat setelah itu Hera mulai menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Boim yang kemudian memainkan lidah Boim di dalam mulutnya Boim.
Mereka berciuman dan sesekali Hera mulai menhisapi lidah Boim dan terus melakukannya hingga Boim bersender di tembok kamar Hera selama 10 menitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKINSUIT CAMERA AND STRAW DOLLS
FantasíaCerita ini hanya fantasi/fiktif belaka. Disaat hal yang tak pernah dibayangkan terjadi karena alat yang diberikan secara kebetulan dan tak pernah disangka-sangka. Sehingga mengubah hidup seorang pria miskin yang biasa-biasa saja yang berjuang untuk...