Part 74 Mencarikan Pekerjaan

471 14 0
                                    

Kembali kepada Boim setelah dia menolong Alisia, lalu keesokan paginya sebelum Boim ingin pergi ke kantor Yunia, Boim pun menyempatkan diri pergi ke kontrakan Alisia karena masih mengkhawatirkan dirinya sambil membawa sarapan dan cemilan yang sehat untuk orang hamil. 

Karena bagaimanapun Boim merasa kasihan terhadap anak yang sedang dikandung oleh Alisia saat ini walau dia hanya ingin membalas kejahatan Simon tapi bagaimanapun juga anak yang dikandungnya masih kecil dan tidak bersalah.

Karena bagaimanapun Boim merasa kasihan terhadap anak yang sedang dikandung oleh Alisia saat ini walau dia hanya ingin membalas kejahatan Simon tapi bagaimanapun juga anak yang dikandungnya masih kecil dan tidak bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto hanya fiktif dan untuk ilustrasi saja

Setelah sampai di depan kontrakan lalu Boim pun segera mengetuk pintu rumahnya. Alisia pun keluar dengan wajah yang masih pucat dan lemas. Alisia merasa terkejut dan senang karena keinginannya semalam bisa terkabul dan bisa bertemu kembali lagi dengan Boim tapi disatu sisi dirinya merasa geli juga harus dekat dengan Boim (pengaruh dari pikiran Simon).

Boim pun menyuruh Alisia untuk tetap istirahat dan menyiapkan sarapan untuknya sambil mengobrol santai dengan Alisia. 

Dan akhirnya dia mendapatkan ide agar Alisia bisa mendapatkan pekerjaan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, Boim pun segera menelpon Ratna yang saat itu masih tidur di dalam kamar rumahnya dalam keadaan telanjang dan di sebelahnya ada pak Bambang yang masih tertidur juga karena semalam mereka habis melakukan hubungan intim bersama.

(Boim) "halo mbak Ratna, ini Boim nih."

(Ratna) "iya im, kenapa kok tumben pagi-pagi nelpon kangen yah sama aku?"

(Boim) "ah mbak bisa aja, begini mbak, Boim kan punya teman nih lagi butuh kerjaan tapi lagi hamil kurang lebih 1 atau 2 bulan gitu bisa bantuin dia gak cariin kerjaan yang cocok, ya itung-itung buat nambahin biaya lahirannya soalnya Boim agak gimana gitu."

(Ratna) "oh tentu aja bisa, Boim minta apapun juga akan Ratna kabulin kok. Ya udah nanti kamu bawa aja ke kantor sekalian biar dilihat CV nya dulu biar nanti ditempatkan diposisi yang bagus deh di kantor aku."

(Boim) "euhhmmm.. begini mbak bukan Boim banyak milih nih, tapi jangan di kantor mbak deh, di tempat lain aja. Teman gitu, atau kenalan bisa gak mbak?"

(Ratna) "memang kenapa im kalo di kantor aku, kamu gak suka ya? apa dia bukan orang yang baik? atau orang yang spesial gitu buat Boim?"

(Boim) "bukan gitu tapi Boim cuma gak mau manfaatin kebaikan mbak aja boleh gak mbak? Kalo gak bisa juga gpp kok nanti Boim cari cara lain lagi."

(Ratna) "oh boleh aja, nanti suruh bawa CV nya aja biar aku telpon keteman-teman dekat aku dan lihat ada yang bisa bantu gak, kamu tinggal terima beres aja deh dan pasti akan aku bantu sampai dia bisa dapat kerjaan yang cocok nanti."

(Boim) "ok makasih ya mbak, Boim sayang deh sama mbak."

Namun sebelum bisa membalas perkataan Boim yang ingin mengatakan bahwa dirinya juga sangat menyayangi Boim tiba-tiba saja, pak Bambang pun bangun dan bertanya kepada Ratna siapa yang baru saja mengobrol dengannya barusan dan tak lama telpon mereka terputus.

SKINSUIT CAMERA AND STRAW DOLLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang