Setelah berjalan beberapa saat sambil mencari kelas dimana Natasya biasanya masuk dan membiasakan diri dengan beberapa tempat di sekolah tersebut.
Dan saat bel sekolah berbunyi Natasya yang masih jalan-jalan pun segera buru-buru masuk ke dalam kelasnya dan duduk di kursinya sambil menyapa dan mengobrol dengan beberapa teman sekelas Natasya yang cukup cantik dan ramah-ramah.
Lalu Natasya pun mulai mengikuti pelajaran sekolahnya disana, yah mungkin bagi Boim ini SMA kedua kalinya dan karena dulu dia adalah anak yang cukup pintar serta berprestasi saat sekolah di kampungnya dan sekarang dia juga memiliki semua ingatan Natasya yang berprestasi jadi semua pelajaran tersebut dapat dilewatinya dengan mudah.
(dalam benak Boim "Wah beda yah sekolah elit dan mahal sama sekolah gue dulu di kampung, disini setiap ruangan kelasnya ada AC terus cewek-ceweknya banyak yang cantik-cantik, bisa betah gue disini. Apalagi tadi gue liat ada guru yang cantik banget kayak model gitu. Tapi gue harus fokus dan tetap sama rencana awal gue untuk memperbaiki hubungan Yunia dan sepupunya ini serta mengetahui tentang si Brian ini.")
Dan tak sulit untuk Boim mengikuti dan beradaptasi di sekolah tersebut apalagi tak ada seorang pun sekarang yang bisa membedakan dirinya dan Natasya karena semua kebiasaan yang dilakukan serta cara bicaranya telah diikuti oleh Boim dengan sangat baik.
Lalu setelah beberapa lama mengikuti semua mata pelajaran di kelasnya tiba saat jam istirahat, setelah memakan bekal bawaannya dari rumah dia pun mencoba berkeliling sekolah sambil mencari orang yang bernama Brian yang sudah membuat hubungan Yunia dan adik sepupunya ini jadi tidak harmonis sampai sekarang.
Setelah hampir ½ jam berkeliling akhirnya dia menemukan Brian yang sedang berkumpul dengan teman-temannya di pojokan kelasnya dan asyik mengobrol disana.
Natasya/Boim yang melihatnya dari jauh entah kenapa tiba-tiba dirinya merasa deg-degan pada dadanya setiap melihat Brian dan ada keinginan untuk bisa dekat bahkan mengobrol dengannya walau hanya sebentar saja.
Diapun mulai memikirkan rencana agar dapat mengobrol dengan Brian agar nantinya bisa lebih mengetahui seperti apa orangnya ini sampai bisa membuat tubuh yang dipakainya sekarang sampai seperti itu walau Boim sebenarnya agak geli dan merinding kalo terus merasakan perasaan milik Natasya tersebut.
Tak lama bel selesai istirahat pun berbunyi, Natasya yang belum mendapatkan ide untuk bisa dekat dengan Brian mau tidak mau harus buru-buru masuk ke kelasnya lagi.
Sambil terus membaca ingatannya Natasya dan mengorbrol dengan beberapa teman kelasnya yang mengenal Brian, Brian ini sebenarnya bukan murid yang berprestasi tapi hanya karena dirinya cukup tampan dan jago main basket makanya dia terkenal diantara banyak perempuan di sekolah tersebut bahkan beberapa perempuan di sekolah lain pun ada yang juga menyukainya.
Malah sebenarnya juga Brian ini sering dihukum oleh gurunya karena beberapa kali tidak mengerjakan tugas serta menyontek dan beberapa kenakalan remaja yang lainnya.
(dalam benak Boim "hemm.. anak malas dan bego kayak gitu bisa-bisanya dikejar-kejar dan disukai sampai kayak gitu, lah gue dulu pinter, rajin, suka menolong malah gak ada yang noleh. emang kalo urusan muka ganteng atau cantik semua orang bisa jadi buta dan gak sadar diri.")
Setelah beberapa lama di kelas akhirnya jam pelajaran terakhir akan segera selesai, Natasya pun segera bersiap dan keluar dari kelasnya karena mendapatkan pesan dari Yunia kekasihnya yang mengatakan bahwa dirinya sudah menjemputnya di depan sekolah.
Dan meminta agar dirinya segera keluar karena Yunia sudah cukup lama menunggu padahal jika Natasya yang asli pasti tak akan mau Yunia menunggu lama-lama diluar sekolahnya apalagi harus repot-repot mengantar jemputkan adik sepupunya itu.
Tapi saat dia bergegas lari dari kelasnya dan keluar dirinya malah bertabrakan dengan Brian di tengah jalan dan Brian pun mencoba membantu Natasya yang terjatuh sambil Natasya berpura-pura kesakitan karena dipikirnya ini adalah kesempatan emas untuk bisa dekat dengan Brian.
(Natasya) "aduh... kalo jalan liat-liat dong main tabrak aja kan sakit tahu."
(dalam benak Boim "padahal kan gue yang salah dan gue yang nabrak dia tapi bodo amatlah hehehehe..")
(Brian) "maaf-maaf saya gak sengaja, ada yang sakit ya sini aku bantuin" (sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Natasya berdiri)
(Natasya) "oh kamu yan.. makasih yah yan.. maaf juga tadi aku gak liat jalan juga." (lalu memegangi tangan Brian dan dadanya pun semakin berdetak kencang tidak karuan karena berada di dekat Brian)
Dan tak lama dipapahlah Natasya ke arah mobil Yunia yang sudah menunggunya di depan sekolah. Lalu Yunia yang dari jauh melihat kekasihnya itu sedang dipapah oleh Brian pun mulai khawatir dan langsung keluar dari dalam mobilnya untuk membantu.
(Yunia) "aduh kenapa nih adik saya kok kayak kesakitan begitu."
(Brian) "begini kak, tadi waktu di dalam sempat tabrakan sama saya dan kayaknya kakinya jadi sakit deh gara-gara itu. Makanya saya papah kesini deh."
(Natasya) "iya makasih ya Brian udah mau bawa aku kesini."
(Brian) "iya sama-sama kok, kamu cepat sembuh aja ya."
Brian sebenarnya sangat senang bisa melihat Yunia lagi dan tak tahu kenapa dirinya malah senyum-senyum sendiri karena Yunia yang terlihat makin cantik dan masih sangat ramah dengan dirinya.
Dan mereka pun segera berpisah disitu sambil Yunia mulai masuk ke dalam mobil dan menyetir mobilnya membawa Natasya pulang dan Brian pun kembali masuk ke dalam sekolah. Di dalam mobil Yunia dan Natasya saling mengobrol :
(Yunia) "sayang itu kaki kamu sakit banget ya, biar nanti aku bawa ke tukang urut aja ya atau mau ke rumah sakit sekalian soalnya aku khawatir banget ini."
(Natasya) "nggak kok yang, aku cuma pura-pura aja biar bisa dekat sama tuh bocah, mau tahu aja sikapnya nanti bagaimana."
(Yunia) "oh kamu bo'ong ya, bikin aku khawatir aja kirain kamu sakit beneran."
(Natasya) "wah kamu beneran khawatir banget ya dan tumben nih kamu mau jemput adikmu ini siang-siang panas gini ke sekolahnya. Tadi aku senang dan kaget banget lho saat kamu kirim pesan bahwa kamu sudah ada di depan sekolah."
(Yunia) "iya benar lah, kamu kan lagi ada dalam tubuh adik aku ini, jadi aku khawatir dan mau jemput kamu siang-siang gini kalo nggak aku juga ogah kali yang.." (dalam pikirannya sebenarnya dia sangat cemburu dan tidak tenang karena Boim harus berada dalam tubuh sepupunya yang masih muda dan cantik)
Lalu mereka terus berkendara dan beberapa saat kemudian sampailah mereka ke rumah, dengan segera mereka berdua masuk ke dalam kamar Yunia.
Pembantu Yunia sempat bingung dan merasa aneh saat melihat kedekatan mereka yang tiba-tiba karena biasanya setiap bertemu pasti Natasya seperti mencari ribut dengan Yunia dan mereka berdua tak pernah akur sekalipun.
Setelah di dalam kamar, Yunia mulai menceritakan bahwa dia mendapat beberapa kerjaan sebagai model walau tak terlalu besar tapi dia ingin melakukannya dan meminta izin kepada pacarnya ini agar memperbolehkannya.
Natasya/Boim dengan senang hati mengizinkan karena baginya yang paling penting adalah kebahagiaan Yunia dan meminta dia agar bisa merahasiakannya dari orang di rumah ini dan juga selalu berhati-hati agar tidak ketahuan oleh orang tuanya.
Dan mereka pun melanjutkan obrolan mereka hingga sore hari sambil Yunia terus berdekatan dan menggandeng tangan Natasya untuk mengeluarkan semua kerinduannya selama ini karena sudah jauh dari Boim kekasihnya cukup lama walau sekarang dia ada di dalam tubuh Natasya.
BERSAMBUNG DI PART SELANJUTNYA...
Jika suka atau ada masukan dan saran tolong vote dan komentarnya untuk menambah semangat penulis..
KAMU SEDANG MEMBACA
SKINSUIT CAMERA AND STRAW DOLLS
FantastikCerita ini hanya fantasi/fiktif belaka. Disaat hal yang tak pernah dibayangkan terjadi karena alat yang diberikan secara kebetulan dan tak pernah disangka-sangka. Sehingga mengubah hidup seorang pria miskin yang biasa-biasa saja yang berjuang untuk...