Bella pikir Wonjin akan memulihkan rasa sakitnya tapi alih-alih begitu si suami malah menjadi bom waktu untuk kehancuran hidupnya.
⚠️ TRIGGER WARNING - DEPICTION OF MANIPULATION, EMOTIONAL/PHYSICAL ABUSE AND STRONG LANGUAGE THAT WILL NOT BE SUITABLE...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wonjin membawaku ke suatu tempat sepulang sekolah hari ini. Katanya ingin menghiburku agar aku tidak berlarur-larut dalam kesedihan.
"Maaf ya harus pakai topeng begini." Wonjin memakaikan aku topeng bergambar beruang sementara topeng yang ia kenakan bergambar ayam.
"Aku tidak mau mengambil risiko nanti berpapasan dengan teman satu sekolah." Tambahnya yang membuat kerut dahiku berkurang.
"Memang kita ini akan kemana?" Tanyaku saat mobil yang park ahjussi jalankan terus melaju seperti ke pusat kota.
"Lotte world." Jawabnya dan berdeham seketika, "Aku ingat kita belum pernah berkencan."
Wajahku seketika langsung memanas apa lagi Park ahjussi di depan kemudi setirnya tampak mengulum senyum, ya ampun malu sekali!!! Beruntung sekali wajahku yang pastinya sudah semerah tomat ini di tutupi topeng.
"Jja sudah sampai tuan nona." Park ahjussi bersuara kemudian membuatku terkesiap dengan jantung yang hampir jatuh dari perut tatkala Wonjin menautkan keseluruhan jemari tangan kananku dengan jemari besinya.
Dingin dan keras. Namun hatiku menghangat luar biasa sampai senyumku terus terulas.
"Senang sekali ya datang kemari." Wonjin bersuara ketika sudah selesai membeli tiket masuk. Aku mengangguk kelewat cepat dan mengayunkan tautan tangan kami ketika kembali berjalan memasuki area wahana.
"Nah mau naik wahana apa dulu?"
"Ice skating Wonjin, aku ingin sekali main itu."
Wonjin mengusak puncak kepalaku sesaat, "Boleh, apapun untuk istriku."
Sudah. Jangan tanya bagaimana keadaan jantungku.
"Yasudah ayo." Kataku cepat segera menariknya memasuki arena ice skating yang kebanyakan pasangan-pasangan muda sedang berkencan.
"Pfttt kau tidak bisa main ice skating ternyata." Wonjin mendengus dan susah payah berdiri setelah beberapa kali jatuh.
"Sudah kubilang kan, apapapun akan kulakukan untuk istriku." Katanya setelah berdiri dengan benar dan berpegangan pada kedua tanganku. "Aku tak masalah bokongku sakit akibat jatuh beberapa kali asal istriku ini tersenyum lagi."
Well, yah. Mulut Wonjin ini memang luwes dan licin sekali. Mirip belut seperti Minhee.
Aku hanya berdeham menanggapinya dan mulai berjalan pelan-pelan agar Wonjin tidak terjatuh lagi. "Bella..."
"Ya kenapa?"
Wonjin menarik tubuhku lebih mendekat dengan tangannya terulur membuka topeng beruangku, "Lebih baik dibuka topengnya agar aku bisa melihat senyummu Bella-ah."
Dan tanpa tendeng aling-aling aku malah menarik tengkuk Wonjin dan menempelkan bibirku dengan miliknya yang masih terhalang topeng ayamnya.
Okay. Well, ini bisa disebut ciuman tak langsung. Tapi rasanya jantungku hampir saja jatuh ke perut saking berdebarnya.
Memalukan. Memalukan. Memalukan. Demi saus tartar Mengapa aku harus nyosor duluan begini?!!!!
Setelah beberapa sekon aku segera menjauhkan diri namun Wonjin menarik lenganku dan memelukku.
"BELLA KIM!!!" Teriak seseorang yang suaranya mirip sekali dengan Minhee dan benar saja saat aku berbalik ternyata Minhee tengah berjalan mendekat sambil mengepalkan kedua tangannya. []
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat malam🌻
Kira2 mereka berdua bakal adu jotos tidak? . See next chap👋