Papa Jongsuk dan Mama Hyojoo yang melihatku kini tampak mengerutkan dahi ketika cara jalanku yang sedikit aneh karna insiden jatuh tadi di dalam kamar.
"Wonjin." Papa Jongsuk tetiba saja memanggil Wonjin dengan suara tegas dan nada marah yang terselip, "Papa dan Mama kemarin hanya bercanda. Kenapa kau berani sekali menyentuh istrimu?"
Wonjin tampak kebingungan lalu mendengus sesaat pikirannya mengerti apa yang Papa Jongsuk katakan sementara wajahku kini pasti menyerupai kepiting rebus.
"Oh come on Pa." Wonjin malah meninju lengan Papa Jongsuk main-main dan menaik turunkan alisnya membuat wajah Papa Jongsuk kian mengeras.
"Ham Wonjin."
"Tidak Pa Ma. Aku tadi jatuh di dalam kamar karna tak sengaja menginjak botol lotion jadi jalanku begini."
"Benarkah?" Mama Hyojoo tampak ragu, "Kau benar-benar jatuh bukan karna melakukan itu dengan Wonjin?"
"Bukan." Kataku hampir menjerit keras sementara Wonjin malah terbahak-bahak membuatku menendang tulang keringnya di bawah meja makan karna tak membantu sama sekali.
"Lihat Ma Pa, sikutku biru begini karna terantuk kaki piano yang ada di dalam kamar saat menahan kepalaku agar tidak mencium lantai." Jelasku sambil memperlihatkan siku yang membiru sampai Papa Jongsuk dan Mama Hyojoo akhirnya menghela nafas lega, "Syukurlah." Kata mereka serempak.
Lalu Mama Hyojoo pun mengoleskan salep di kulitku yang membiru membuatku terenyuh, "Lain kali jangan terlalu panik begitu, lagi pula Mama tidak akan memarahi kalian berdua kalau hanya bangun sedikit terlambat."
Aku hanya mengangguk dan mendapati usapan sayang dari Mama Hyojoo serta Papa Jongsuk.
"Aduh lagi-lagi aku seperti anak tiri disini." Wonjin bersuara membuat kedua pipinya langsung di jawil oleh Mama Hyojoo dan Papa Jongsuk.
Mereka bertiga pun tertawa begitupun aku. Rasanya hangat dan menyenangkan. Aku merasa bahagia sekali berada di tengah-tengah keluarga harmonis ini.
"Ma, Pa, Wonjin terima kasih telah membawaku kedalam bagian kalian. Aku bahagia." Kataku membuat mereka menatapku lalu Mama Hyojo memelukku kelewat erat.
"Kami yang berterima kasih karna kau sudah berbesar hati mau menggantikan kakakmu untuk menerima Wonjin." []
KAMU SEDANG MEMBACA
RECOVER
Fiksi PenggemarBella pikir Wonjin akan memulihkan rasa sakitnya tapi alih-alih begitu si suami malah menjadi bom waktu untuk kehancuran hidupnya. ⚠️ TRIGGER WARNING - DEPICTION OF MANIPULATION, EMOTIONAL/PHYSICAL ABUSE AND STRONG LANGUAGE THAT WILL NOT BE SUITABLE...