![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Aku mencoba untuk tidur namun ntah mengapa tak kunjung juga terlelap dan pada akhirnya memilih bangkit dari kasur untuk membuat susu hangat.
Saat keluar kamar Wonjin ternyata masih terjaga, "Wonjin belum tidur?"
"Aku sudah tidur."
"Wonjin ishh..."
"Habisnya sudah lihat aku belum tidur masih saja bertanya."
"Iya juga ya." Kataku dan ikut duduk selonjoran dengannya di lantai balkon.
"Bella..."
"Hm?"
"Apa kau menyesal menikah denganku?"
"Tidak."
"Aku tahu kau terpaksa menikah denganku."
"Awalnya tapi sekarang tidak. Aku merasa semua ini terjadi sudah takdirku--dan kau jodohku."
"Ya ampun aku tak menyangka mulutmu padai merayu."
"Tentu saja. Kau tidak tahu ya kalau aku ini disekolah lamaku pandai sekali meluluhkan hati para pangeran sekolah."
Wonjin tetiba saja menjawil hidungku, "Haduhh sakit Wonjin. Lepas."
"Biar hidungmu merah seperti badut agar tidak ada yang menyukaimu."
"Heh mana bisa begitu. Kau mau punya istri jelek ya."
Wonjin lantas melepas jawilannya dan mencium ujung hidungku yang berkedut-kedut.
"Maaf..." Katanya yang kubalas dengan cebikan.
"Akan kumaafkan kalau kau membuatkanku susu coklat sekarang."
"Okay." Katanya sambil menggerlingkan sebelah matanya dan beranjak menuju conter dapur yang langsung kuikuti.
"Jangan terlalu manis."
"Ay ay capt." Katanya sambil hormat membuatku terkekeh pelan dan memeluknya.
"Hei kalau begini terus susu coklatmu tidak akan pernah jadi kubuatkan."
"Habisnya kau itu gembul. Enak untuk di peluk."
"Kau mengataiku gendut?"
"Bukan gendut tapi gembul."
"Itu sama saja."
"Beda Wonjin. Kau itu gembul seperti bayi yang menggemaskan."
"Ya ya terserah."
"Gembul, kita menua bersama ya." []
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
RECOVER
Fiksi PenggemarBella pikir Wonjin akan memulihkan rasa sakitnya tapi alih-alih begitu si suami malah menjadi bom waktu untuk kehancuran hidupnya. ⚠️ TRIGGER WARNING - DEPICTION OF MANIPULATION, EMOTIONAL/PHYSICAL ABUSE AND STRONG LANGUAGE THAT WILL NOT BE SUITABLE...