3.5

765 198 12
                                    

Aku pulang sedikit terlambat karna menemani Minhee membeli komik di toko buku sebagai syaratnya memaafkanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pulang sedikit terlambat karna menemani Minhee membeli komik di toko buku sebagai syaratnya memaafkanku. Tapi tadi cukup menyenangkan apa lagi galah berjalan itu membelikanku beberapa novel baru secara cuma-cuma.

Jadi tak sabar ingin segera mandi lalu membaca salah satu novel yang dibelikan Minhee tadi. "Kenapa baru pulang?"

Aku terkesiap hampir saja jantungku keluar gelundungan di lantai kamar yang masih gelap gulita. Kupikir Wonjin belum pulang karna keadaan aparteman masih gelap tanpa penerangan sedikitpun.

"Kupikir kau belum pulang Wonjin-ah." Kataku sambil menekan saklar lampu kamar sehingga kini aku melihat dengan jelas Wonjin yang tengah terduduk bersandar di kepala ranjang dengan tubuh atas terbalut kemeja hitam dan dua kancing teratas yang ia biarkan terbuka.

Sial. Kenapa dia terlihat seksi dan panas begitu?!!!

Ya ampun sadarlah Bella!!! Singkirkan pikiran mesummu itu!!!

"Jawab aku Kim." Katanya dengan suara dingin yang tanpa bertanya pun sudah pasti ia tengah marah padaku sekarang.

Aku menelan saliva susah payah. "Aku mengantar Minhee ke toko buku dulu."

"Memangnya kau sudah meminta ijin padaku?" Tanyanya sambil membasahi kedua belah bibirnya yang membuat tubuhku meremang tak karuan.

Seribu sial lelaki Ham ini menggoda sekali!!!

Tidak. Jangan tumbang sekarang Bella. Ingat, Kau ini sedang berusaha terlihat tidak terlalu mencintainya.

Mereguk kesadaranku aku pun menggeleng pelan, "Maaf. Aku tahu aku salah tapi Minhee sayang sekali untuk diabaikan."

Wonjin tersenyum miring dengan tatapan sensual menatapku yang membuat suasana di dalam kamar tetiba saja berubah lebih panas, "Kemarilah Bell..."

"Shireo. Aku mau mandi dulu." Kataku cepat dan akan beranjak ke kamar mandi. "Tidak perlu. Nanti juga berkeringat lagi, percuma."

"Wonjin!"

"Apa? Memang benar kan." Katanya perlahan bangkit berjalan menyudutkanku di tembok dengan kedua tangannya, "Kau lebih mencintaiku atau Minhee?"

"Aku bukan dirimu yang pandai mencintai dua orang sekaligus."

"Aku hanya mencintaimu Bella."

"Cih. Pembohong."

Wonjin menatapku redup membuatku hampir saja luluh, "Aku harus apa untuk kau percaya?"

"Putuskan Hana."

"Aku belum bisa." Lirihnya membuat pandanganku berkabut oleh air mata yang menggenang, "Ini semua kulakukan untukmu Bella."

"Wah jadi kau berselingkuh untukku? Untuk kebahagianku? Wah lihat, lihat, Ham Wonjin ini benar-benar tidak pandai sekali merangkai alasan ya."

"Tidak. Bukan begitu maksudku Bell."

"Lalu apa?! Kau bilang akan menjelaskan semuanya tapi aku merasa ada beberapa hal yang kau sembunyikan!!!" Kataku keras sampai tenggorokkanku sakit.

"Kau tidak mengerti!!!" Ia balas berteriak membuatku terkesiap. Raut wajahnya menggelap membuatku takut dan menunduk menatap jarakku dengannya yang terlampau dekat.

"Kalau begitu buat aku mengerti Ham Wonjin." Lirihku pelan ntah kemana keberanianku. Aku merasa kecil dan tak berdaya sekarang.

"Mianhae..." Katanya tak kalah lirih dengan satu tangan besinya mengusap sisi wajahku sehingga aku mendongak mempertemukan kembali iris kami lalu satu tangan besinya yang lain menuntun tanganku untuk menyentuh dadanya, "Saranghae, jeongmal saranghae Bella-ah..."

Aku terisak haru sesaat merasakan debaran jantungnya yang anomali dan memeluknya untuk memastikan. "Ini karnaku? Debaran ini hanya untukku kan?"

"Iya sayang, semuanya milikmu. Untukmu, istriku." Katanya sambil menggendongku seperti koala yang membuatku memekik tertahan segera mengalungkan kedua tanganku dilehernya.

Iris kami bertatapan sesaat sebelum akhirnya saling memanggut dalam ciuman lembut yang membuatku merasa sangat dicintai dan diinginkan olehnya.

Aku bisa merasakan Wonjin merebahkan tubuhku di kasur dan perlahan menyudahi ciumannya sampai benang saliva terlihat.

Perlahan aku membuka mata dan melihat betapa panasnya Wonjin diatas tubuhku dengan dahi sedikit berkeringat dan kedua belah bibir memerah, "Aku menginginkanmu Bella, bolehkah?"

"Aku juga menginginkanmu Wonjin." []

" []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


See next chap👋

RECOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang