4.6

616 172 28
                                    

Wonjin semakin mengeratkan tautan tangan kami tatkala presensi Minhee terlihat berdiri menjulang di depan pagar rumah sewaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonjin semakin mengeratkan tautan tangan kami tatkala presensi Minhee terlihat berdiri menjulang di depan pagar rumah sewaku.

Tubuhnya hanya terbalut kaus serta kemeja tanpa mantel membuatku khawatir karna udara akhir musim gugur dingin sekali menjelang musim salju. "Kau mengkhawatirkannya?" Wonjin bertanya dengan nada cemburu yang terselip.

"Tentu saja. Dia bisa sakit kalau begitu terus Wonjin." Kataku semakin mempercepat langkah namun Wonjin malah menghentikan langkahnya membuat langkahku juga ikut terhenti karna tautan tangan kami.

"Aku tidak mengijinkanmu pergi menemuinya."

Mendengus. Tetiba saja aku jengkel luar biasa padanya. "Lalu kau ingin kita berdiri terus di pinggir jalan begini sampai Minhee pergi dari depan rumahku, begitu?"

"Tidak. Kita cari penginapan di sekitar sini." Katanya membuatku tak habis pikir dan segera menyentak melepas tautan tangan kami.

"Cemburumu itu tak mendasar sekali Wonjin."

"Apanya yang tidak medasar?" Geramnya dengan rahang mengeras membuatku diam menunduk karna takut, selalu begini. Aku selalu tidak sanggup menghadapi kemarahan Wonjin. Payah sekali.

Tapi kalau aku menurut, Minhee yang keras kepala itu pasti tetap berdiri disana menungguku. Ia akan jatuh sakit dan aku tidak ingin itu terjadi setelah apa yang ia lakukan selama ini padaku.

"Ayo kita pulang ke rumah Wonjin." Kataku lugas dan segera berjalan terlebih dahulu dengan langkah lebar tanpa peduli kemarahan Wonjin yang mungkin saja nanti malam dia menghukumku seperti di villa waktu itu. Tapi tidak mungkin ia setega itu mengingat aku sedang hamil begini kan.

"Bella." Pikiranku terus penuh dalam praduga sampai tak menyadari jarakku dengan Minhee sudah dekat sekali. Ia lantas segera memelukku sesaat dan turun berjongkok mengecup perutku, "Papa kangen sekali padamu nak, apa kabarmu sayang?"

Anakku lantas menendang merespon yang sepertinya merindukan Minhee karna dalam beberapa hari setelah dari rumah sakit langsung pergi ke Seoul untuk menyelesaikan masalah di rumahnya.

"Papa? Cih, kau itu tidak berhak menjadi Papa anakku. Bella itu mengandung anakku bukan anakmu, Kang Minhee." Kata Wonjin sambil menyentak tubuhku menjauh dari Minhee yang segera berdiri membuatku berada di tengah kedua orang yang siap baku hantam.

"Aku memang bukan Papa biologisnya tapi aku yang menemaninya selama ini. Kau hanya memberikan benih tanpa bertanggung jawab sedikitpun."

"Dimana kau saat Bella serta anak yang di kandungnya membutuhkanmu huh? Aku yang selama ini ada untuk mereka. Lalu sekarang kau datang tanpa tahu malunya, kau pikir aku akan dengan mudah memberikan mereka padamu huh?"

Wonjin lantas mencengkram kerah kemeja Minhee erat, "Kau bicara seperti berhak atas mereka. Kau sama saja seperti Hana. Manipulator!" Selepas berkata begitu Wonjin meninju Minhee sampai sedikit terhuyung.

"Kau menyudutkanku seolah kau paling benar. Kau melihat sendiri bagaimana menderitanya aku mencari keberadaan Bella selama ini dan kau tetap bungkam karna ingin memilikinya. Kau ingin terlihat hebat dan menjadi tameng Bella agar dia mencintaimu."

"Kau bersikap seperti super hero dan menyalahkanku atas segalanya padahal kau sendiri yang dibalik semua ini Kang Minhee. Kau yang mencuri memori handycamku dan menyebarkan vidio itu ke semua media sosial sialan."

Apa? Tidak. Tidak mungkin.

"Bella itu bohong. Aku tidak mungkin setega itu padamu sayang." Minhee mendekat dan aku reflek berjalan mundur menjauhinya sampai punggungku menyentuh pagar rumah.

Minhee terlihat meredup. Gelap dan menakutkan tatkala ia terkekeh kecil lalu tertawa terbahak-bahak, "Kau milikku Bella. Hanya milikku. Jika aku tidak bisa memilikimu maka tidak ada yang boleh memilikimu." []

Aku ngebut update begini semoga kalian tidak olab ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ngebut update begini semoga kalian tidak olab ya. Aku kepengen book ini cepet selesai hehe...

RECOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang